Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Izin ke Belakang

24 Mei 2010   10:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya mempunyai seorang murid. Setiap terdengar bel, dia selalu minta izin ke belakang. Menurut cerita rekan-rekan guru, dia memang melakukan itu di setiap pelajaran. Kelakuan itu jelas menjengkelkan kami selaku gurunya. Perbuatan itu dapat mengganggu konsentrasi guru dan siswa ketika sedang belajar. Saya pun mencari akal agar dia kapok dengan kebiasaan buruknya itu.

Suatu hari, saya mengajar siswa seperti biasa. Materi yang saya ajarkan adalah penggunaan gaya bahasa atas majas. Gaya bahasa sering digunakan untuk memperhalus maksud atau tujuan penutur. Gaya bahasa sering digunakan sastrawan karena karya sastra termasuk karya seni. Jadi, karya sastra harus indah.

Usai menjelaskan begitu, terdengarlah bel berbunyi. Itu berarti waktu saya tinggal satu jam pelajaran. Untuk menguatkan penguasaan materi, saya menugaskan para siswa untuk menyusun kalimat yang bermajas berbeda.

Ketika sedang menjelaskan tugas tersebut, muridku yang bengal itu maju menuju ke arahku. Setiba di hadapanku, dia pun berujar, "Minta izin ke belakang, Pak."

Mendengar permintaan itu, saya pun menjawab dengan nada agak keras, "Silakan mundur."

Murid itu pun kembali ke tempat duduk. Setelah duduk, saya pun menghampirinya. Lalu, saya pun bertanya, "Koq nggak jadi ke belakang."

Dengan tersipu, dia menjawab, "Pak Johan tidak mengizinkan."

Saya kaget. Lalu, saya balik bertanya, "Lha tadi kamu minta izin ke mana?"

Murid itu pun menjawab, "Ke belakang."

"Karena izinmu ke belakang, saya 'kan menyuruhmu mundur. Salah atau benar?", tanyaku kemudian.

Dia tampak bengong. Sementara itu, teman-teman sekelasnya tertawa cekikikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun