Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Kunci Surga: Mudah Dikerjakan tapi Sering Diabaikan

7 Januari 2012   02:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:13 2886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1325901963919042488

[caption id="attachment_161896" align="alignleft" width="300" caption="Murah senyum dan berucap salam dapat menjadi kunci surga."][/caption]

Semua orang pasti berkeinginan untuk masuk surga. Tak ada seorang pun ingin masuk neraka. Sejahat apapun orangnya, pastilah ia tetap berkeinginan masuk surga dan takut masuk neraka. Oleh karena itu, ia berusaha untuk bertaubat sebelum ajal menjemput. Mudah-mudahan ia berkesempatan untuk menikmati indahnya surga. Amin.

Ternyata, untuk menjadi penghuni surga, itu tidaklah sulit. Kita mudah masuk surga jika benar-benar berniat untuk masuk surga. Banyak hal dapat dilakukan agar tercatat sebagai amal kebaikan: menjaga ibadah wajib, rajin bersedekah, gemar menolong, berdzikir saban malam dan lain-lain. Dari kesekian banyak amalan itu, saya tergerak untuk menuliskan dua hal sebagai kunci surge: murah senyum dan berucap salam.

Ternyata, dua hal itu dapat menjadi kunci surga. Keduanya begitu mudah dilakukan tetapi begitu sering diabaikan. Maka, marilah kita merenungkan keduanya agar dapat menjadi inspirasi sehingga kita selalu berusaha mengamalkannya.

Murah Senyum

Apa sih susahnya kita selalu tersenyum? Sesusah apapun, sesungguhnya Tuhan pasti memberikan jalan keluar. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan sebuah ujian yang melebihi batas kemampuan makhluk-Nya. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berkeyakinan kuat untuk menjaga niatan agar tetap berusaha tampil dengan senyum tersungging di bibir. Hendaknya kita tidak menekuk muka sebagai simbul kekurangpercayaan diri. Tampilkanlah wajah yang sumringah, cerah, dan sedap dipandang!

Ketika bertemu dengan teman, tebarkanlah senyum meskipun berjibun masalah menunggu kita. Hendaknya kita tidak menampilkan diri yang sedang dilanda duka. Teman pastilah akan mengapresiasi sambutan kita yang ramah. Senyum nan ramah sudah berkemampuan untuk menjadi “hidangan” lezat bagi tamu kita.

Berucap Salam

Sering kita langsung berucap “halo” ketika menerima atau memanggil seseorang melalui HP. Kita begitu sering melupakan makna salam. Sering pula kita berkirim SMS tanpa didahului “Assalaamu’alaikum”. Maka, tentunya kebiasaan itu menjadi kurang baik karena kita tidak atau kurang menyukai kebiasaan saling mendoakan.

Berucap salam adalah kegiatan menebar kebaikan karena salam mengandung doa keselamatan yang teramat baik. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berucap salam untuk setiap kegiatan. Ketika bertemu, marilah kita selalu saling mendahului berucap salam. Ketika bertelepon atau menerima telepon, marilah kita selalu saling mendahului berucap salam. Ketika berkirim SMS atau surat, marilah kita selalu menuliskan salam sebelum menyampaikan isi.

Jika kita gemar menebar kebaikan melalui dua kegiatan di atas, yakinlah bahwa Tuhan akan mencatat dan pasti mencatatnya sebagai amalan kebaikan bagi kita. Dua kegiatan yang begitu mudah dilakukan untuk menumpuk kebaikan. Lalu, apakah kita masih berusaha menghindari keduanya? Rasa-rasanya kita akan menjadi pribadi yang merugi. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang merugi. Amin!

Sumber gambar: Sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun