Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Milenial Cakap Digital

7 Juli 2023   07:41 Diperbarui: 7 Juli 2023   07:44 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
100 guru di Sragen mengikuti Digital Literacy Training (Foto: Johan Wahyudi)

          Bertempat di Aula SMA Negeri 3 Sragen, PGRI Kabupaten Sragen bekerjasama dengan Perpustakaan dan Layanan Digital Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Digital Literacy Training 2023 selama empat hari, yaitu 4-7 Juli 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 100 anggota PGRI yang mewakili 20 cabang PGRI se-Kabupaten Sragen. Acara dimulai jam 08.00 hingga 16.00.

          Ketua Panitia, Darmono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Lokakarya Narasumber Digital Academy Training dan Editor Buku yang diadakan oleh APKS PGRI Jawa Tengah pada 17-18 Juni 2023. PGRI Kabupaten Sragen langsung menindaklanjutinya dengan mengadakan Digital Literacy Training 2023 bagi 100 anggota terpilih. Semua biaya ditanggung oleh kas PGRI Kabupaten Sragen.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud komitmen organisasi untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Karena itu, Darmono berpesan agar anggota yang terpilih sebagai peserta kegiatan menularkan ilmunya di lingkungan kerjanya.

          "Silakan ilmu yang didapatkan selama empat hari ini ditularkan kepada teman-teman terdekat. Jangan pelit berbagi ilmu" ujarnya.

          Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Prihantomo, mengucapkan terima kasih kepada PGRI yang membantu upaya peningkatan kualitas guru. Dalam arahannya, beliau menghimbau para peserta supaya berhati-hati menggunakan media sosial. Jejak digital itu tak bisa dihapus. Mungkin saat ini belum terlihat akibatnya, tetapi sangat mungkin suatu ketika akan viral. Maka dari itu, Prihantomo mengajak peserta untuk bijak menggunakan teknologi digital.

          "Teknologi digital itu mirip sabit yang bisa membantu pemegangnya, tetapi juga bisa melukainya. HP juga demikian. Bisa membantu pekerjaan kita, tetapi juga bisa menghancurkan karier kita" terang beliau.

          Sebelum membuka acara, Suwardi selaku Ketua PGRI Kabupaten Sragen mengajak peserta untuk menjaga soliditas dan solidaritas anggota. Sebagai anggota organisasi, guru harus mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap kemajuan teknologi digital. Karena itulah, anggota PGRI harus saling membantu sesamanya sehingga tercipta pemerataan kemampuan.

          "Guru milenial harus cakap digital. Digital literacy merupakan harga mati bagi anggota PGRI" jelas mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen itu.

Tiga narasumber berfoto bersama dengan panitia (Foto: Johan Wahyudi)
Tiga narasumber berfoto bersama dengan panitia (Foto: Johan Wahyudi)

Menghadirkan Tiga Narasumber 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun