Berseliweran di beranda media sosial, adanya video yang menggambarkan beberapa perilaku guru yang kurang etis. Tidak mencerminkan karakter sebagai guru. Lebih pada keinginan untuk narsis, arogan, dan otoriter. Video apa saja itu?
Ada video yang menggambarkan seorang murid perempuan tertidur di kelas. Lalu, bu guru membangunkan murid perempuannya di kelas. Caranya sangat tidak etis. Murid perempuan itu disiram dengan air minum dalam gelas kemasan. Sontak ditertawakan teman-temannya.
Ada pula video yang menggambarkan seorang anak tertidur di kelas. Lalu, pak guru duduk di sampingnya. Sambil cengar-cengir, pak guru itu menikmati rekaman video itu sambil sesekali menunjuk ke arah muridnya yang tertidur itu.
Ada lagi video yang menggambarkan seorang murid laki-laki tidur di lantai kelasnya. Begitu pak guru masuk ke kelas, terkesan marah-marah. Nada suaranya membentak murid tersebut supaya bangun. Begitu bangun, si murid reflek memukul gurunya.
Namun, ada juga video seorang bu guru yang penyabar. Seorang murid lak-laki tidur di atas dua kursi yang ditata sedemikian rupa. Di depan kelas. Bu guru tetap mengajar seperti biasa. Mungkin akibat suaranya agak kencang, murid yang tidur itu terbangun. Lalu minta izin membasuh muka.
Menurut saya, tiga video di atas menggambarkan guru yang kurang beradab. Mempermalukan murid-muridnya di depan teman-temannya. Direkam dan tersebar luas. Dan jejak digital itu mustahil bisa terhapus. Jelas jadi jejak negatif, baik bagi gurunya maupun muridnya. Kasihan....
Jadilah guru yang beradab. Guru yang menghargai setiap kondisi murid-muridnya. Guru yang memiliki empati tinggi. Untuk menjadi guru beradab tidaklah sulit. Cukup kita berusaha menjadi guru yang sabar dengan perilaku anak-anak. Caranya ada 3, yaitu:
Pertama, biarkanlah murid tersebut tidur dahulu. Mungkin saja murid itu kelelahan karena membantu orang tuanya. Bisa juga tidur terlalu malam karena mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. Bisa jadi pula diminta membantu tetangga yang punya hajat.
Kedua, bangunkan dengan suara lembut. Guru adalah orang tua murid di sekolah. Orang tua harus sabar menghadapi anak-anaknya. Elus kepalanya sambil menyapa pelan-pelan. Begitu terbangun, suruhlah murid itu membasuh muka supaya ngantuknya hilang.
Ketiga, ajaklah murid bergerak. Jangan jadi guru otoriter dan monoton. Guru harus aktif mengajak muridnya untuk aktif bergerak. Mungkin mengerjakan tugas, diskusi kelompok, melakukan percobaan dan lain-lain. Pada jam siang, bisa juga guru mengajak muridnya senam atau nyanyi bersama. Dengan aktif bergerak, murid-murid tidak akan mengantuk.
Selama di kelas, biasakan HP disimpan dulu. Guru dan murid perlu berhati-hati menggunakan HP. Salah kejadian, video itu bisa "membunuh" masa depan pemiliknya. Saya guru dan saya gunakan peristiwa di atas sebagai pelajaran bagi saya. Â