Sering banget berseliweran informasi yang terkait dengan pembangunan infrastruktur. Ada yang bilang hoax, tetapi tak sedikit yang menyatakan bahwa informasi itu benar. Maka, diperlukan usaha untuk membuktikan kebenaran informasi itu.Â
Salah satu informasi yang dibilang hoax adalah pembangunan Perbatasan Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong Kalimantan Barat. Benarkah semegah yang sering ditunjukkan media?
Saya berangkat dari Bandara Supadio Pontianak sekitar jam 12.00 WIB. Menurut teman yang mengantar saya, perjalanan ke Entikong akan membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Jadi, kita akan tiba di PLBN Entikong sekitar jam 17.00.
Bahkan, sewaktu memasuki Kabupaten Sanggau, terlihat bangunan rumah di kanan-kiri jalan sedang dipugar. Ternyata, rumah-rumah itu menjadi objek pelebaran jalan. Praktis, jalan Pontianak - Entikong memiliki lebar tak kurang dari 10 meter.
Sepanjang jalan dikelilingi hutan sawit dan permukiman. Sepanjang hari, truk-truk lalu lalang mengangkut sawit. Sesekali ada truk trailer yang membawa bahan bangunan.
Adalah Pak Nursalim. Beliau sudah 15 tahun tinggal di Entikong. Menurutnya, kondisi Entikong sangat maju dan masyarakatnya sangat senang menyaksikan kemajuan. Jika dahulu orang-orang Indonesia suka bepergian ke Malaysia untuk foto selfi, sekarang terbalik. Orang-orang Malaysia suka bepergian ke Indonesia untuk sekadar jajan atau tamasya.
Dengan ID Carddan rompi itu, pedagang dapat berjualan ala online.Maksudnya, pedagang tidak perlu menjajakan dagangannya ala pedagang asongan ke taman di sekitar PLBN. Namun, pedagang cukup menerima pesanan yang dikirim lewat SMS atau WA. Keren, kan?