Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siapa Bilang Jokowi Pengkhianat?

22 Maret 2012   00:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 3032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_177662" align="aligncenter" width="380" caption="ilustrasi/admin(KOMPAS.com/SR)"][/caption]

Kehadiran Jokowi ke Jakarta yang dicalonkan sebagai Kandidat Gubernur DKI Jakarta telah diserang habis-habisan oleh para kandidat lainnya. Jika kemarin Jokowi dianggap bukan wong Betawi, kini Jokowi dianggap telah berkhianat dengan wong Solo. Hal ini disebabkan jabatan Jokowi sebagai Walikota Solo mestinya berakhir 2015. Maka, "musuh-musuh" itu berusaha menggunakan isu ini untuk mengerdilkan Jokowi sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta. Namun, Jokowi memiliki strategi jitu untuk menangkal semua isu itu.

Kecintaan warga Solo kepada Walikotanya memang luar biasa. Joko Widodo alias Jokowi memang sudah melekat kuat ke hati setiap masyarakat solo karena dikenal memiliki kepribadian yang ramah, berbahasa halus, sederhana, rendah hati, dermawan dan profesional. Hampir semua program yang direncanakan Pak Jokowi, masyarakat Solo menyambut antusias yang luar biasa.

Tengoklah penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Jika penataan PKL itu selalu identik dengan pentungan Satpol PP, sama sekali itu tak terjadi di Solo. Belum pernah terdengar penggusuran PKL di Solo menelan korban karena kekerasan. Jokowi menggunakan pendekatan humanis seraya mengutamakan dialog. Maka, Jokowi menyediakan tempat berjualan dahulu sebelum menggusur PKL itu. Maka, pedagang pun tak dirugikan. Begitu meninggalkan lokasi lama, pedagang itu langsung bisa berjualan di tempat baru yang lebih rapi, bersih, dan nyaman.

Penataan kawasan bisnis pun dilakukan dengan matang. Solo telah memiliki beberapa sentra bisnis yang berkembang sangat pesat. Tengoklah Pusat Grosir Solo dan Pasar Klewer. Bahkan, Solo sekarang identik dengan Kota Nyaman selain berslogan Berseri (Bersih Sehat Rapi Indah). Hotel-hotel baru dibangun sehingga sempat mengkhawatirkan warganya karena takut terlalu banyak hotel. Jelas itu merupakan prestasi Jokowi yang mampu menjadikan Solo sebagai magnet investor untuk berinvestasi ke Solo.

[caption id="attachment_177653" align="aligncenter" width="370" caption="Suasana pertemuan Jokowi (salaman dengan anak kecil) dengan warga yang begitu ramah."]

13323765001552180960
13323765001552180960
[/caption]

Sektor pendidikan dan sosial pun diutamakan. Solo memiliki jaringan pendukung mutu pendidikan, seperti Jaminan Beasiswa Rakyat Miskin. Mutu pendidikan pun meningkat pesat seiring dijadikannya Solo sebagai Kota Vokasi. Anda tentu masih mengingat prestasi mobil Kiat Esemka? Selain itu, santunan diberikan kepada warga yang anggota keluarganya meninggal dunia dan beragam program sosial lainnya.

---

Kemarin (Rabu, 21 Maret 2012), Jokowi blusukan ke kampung-kampung se-antero Solo. Jokowi telah mendengar keluhan warganya tentang rencananya menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi tanggap bahwa warga Solo kurang berkenan dengan rencananya itu. Maka, Jokowi mengambil langkah bijak: mengunjungi warganya secara langsung untuk mendengar keluhan mereka.

Nyaris tak masuk di akal, Jokowi menemui warganya. Dengan berpakaian batik sembari duduk di bangku kayu, Pak Jokowi menemui warganya. Jokowi ingin mendengar keluhan dan pendapat warganya secara langsung. Maka, Jokowi tak banyak bicara. Beliau lebih banyak mendengar keluhan itu. Akhirnya, Jokowi pun mengambil simpulan: warga menghendaki dirinya agar tetap di Solo.

Setelah mendengar keluhan warganya, kini saatnya Jokowi berbicara kepada mereka. Dengan bahasa Jawa halus, Jokowi menjelaskan rencananya untuk menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta. "Saya dicalonkan dan tidak mencalonkan diri. Oleh karena itu, saya akan melaksanakan tugas ini sepenuh hati. Pantang menyerah kalah sebelum menunjukkan prestasi" ringkas ucapan Jokowi. Tak terasa, air mata warga berlinang sembari bersalaman dan mencium tangan sang Walikota. Dan warga pun berharap agar Jokowi menang di Pilkada DKI Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun