Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Panas

10 Oktober 2011   17:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa anak tampak bergerombol, terlebih anak laki-laki. Mereka mencari tempat yang nyaman. Mereka takut diketahui tingkah lakunya. Entah, apa maksud mereka berbuat begitu. Tampaknya mereka sedang memiliki niat tertentu. Sebagai gurunya, saya berusaha terus memantau gerak-geriknya.

Karena terus berisik, tentu saja saya berusaha menenangkannya. Saya menegur mereka secara tidak langsung dengan menggunakan kerdipan mata. Karena mereka terus berisik, terpaksa saya memelototi mereka. Beberapa saat mereka terdiam.

Namun, mereka kembali riuh. Riuh sekali. Dan pada saat itulah, terpaksa saya berteriak lantang, “Yang kepanasan tidak hanya kalian. Saya pun kepanasan. Oleh karena itu, kalian diam dulu. Jika terus ramai, upacara bendera tidak akan dibubarkan!”

----

Catatan harian tadi pagi saat menjadi pembina upacara bendera hari Senin di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun