Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Money

PT KAI, Anda Harus Tanggung Jawab Jika Terjadi Korban!

18 Januari 2012   02:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:45 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13268520631815352470

[caption id="attachment_164457" align="aligncenter" width="640" caption="Kepala penumpang KA di atas gerbong bisa terbentur bola beton."][/caption]

Semua perusahaan pasti memiliki program untuk memajukan perusahaannya. Banyak pilihan dapat digunakan. Tentunya pilihan itu mestinya berselaras dengan karakter dan juga jenisnya. Jika perusahaan itu berkarakter kerakyatan, hendaknya programnya menyentuh sisi kemasyarakatan. Jika perusahaan itu berjenis pelayanan, tentunya program itu bertujuan untuk memberikan layanan yang maksimal dan memuaskan pelanggannya. Namun, justru semalam saya melihat sebuah program yang menurutku teramat berbahaya bagi masyarakat. Tak lain program PT Kereta Api Indonesia PT KAI) memasang beton untuk menghalau penumpang di atas gerbong. Semalam, saya menyaksikan berita di televisi. Kebetulan berita itu menyiarkan rencana pemasangan bola beton di atas rel KA. Tujuan program tersebut adalah mencegah penumpang agar tidak naik ke atas gerbong. Usai menyimak berita itu, hatiku langsung mendidih. Saya marah dan juga teramat dipenuhi perasaan emosional. Pikiranku langsung membayangkan sebuah kejadian yang teramat memilukan jika benar-benar terjadi. Apa itu? Kepala penumpang di atas gerbong dapat pecah karena terbentur bola beton yang dipasang di atas rel kereta api. Astaghfirullaahal'adhim.....!!! Apa maumu, wahai PT KAI? Anda adalah perusahaan milik rakyat. Mengapa Anda memberikan jenis layanan yang teramat membahayakan penumpangmu? Mengapa Anda memasang bola beton untuk menghalau penumpang di atap gerbong? Apakah Anda lupa bahwa Anda adalah perusahaan jasa yang melayani rakyatmu? Ingat, mereka naik kereta api itu tidak gratis, tetapi mereka juga membayar tiket. Ada tiga hal yang teramat kontraproduktif dan berbahaya jika PT KAI tetap memasang bola beton di atas rel kereta api. Ketiganya adalah:

  1. Di tengah gencarnya pemerintah menggalakkan program angkutan untuk rakyat, Anda justru meluncurkan program kontraproduktif. Di tengah melambungnya harga minyak dunia, pemerintah berusaha menekan subsidi BBM dengan gencarnya kampanye konversi BBM ke gas. Selanjutnya, pemerintah menghimbau rakyat agar menggunakan jasa angkutan umum. Namun, saya justru menangkap program PT KAI berlawanan dengan program pemerintah. Justru para penumpang akan kembali naik mobil pribadi atau angkutan darat lainnya yang berbahan bakar minyak.
  2. Saya memprediksi bahwa korban pasti berjatuhan. Mengapa demikian? Silakan kita membayangkan sebuah kondisi ketika para penumpang berada di atas gerbong. Ketika KA berjalan dengan kecepatan tinggi, tentunya penumpang yang berada di atas gerbong tidak dapat menghindari bola beton yang dipasang. Karena ketidaksiapan, penumpang tentu akan berusaha menyelamatkan diri. Dan saya sungguh membayangkan sebuah peristiwa yang teramat mengerikan. Kepala penumpang yang tak sempat menghindari bola beton dapat terbentur dengan kerasnya. Silakan Anda membayangkan kengerian yang akan terjadi!
  3. PT KAI seharusnya menambah jumlah gerbong dan atau kekuatan lokomotif. PT KAI adalah perusahaan sehingga seharusnya berani berinvestasi. Setiap hari, KA dijejali oleh penumpang. Itu berarti bahwa masyarakat sudah menjadi pelanggan tetap. Tentunya PT KA sudah membaca pasar pasti itu dengan menambah layanan. Jadi, janganlah PT KAI hanya menyalahkan penumpang yang duduk di atas gerbong. Namun, seharusnya PT KAI memberikan layanan agar semua penumpang dapat terangkut!

Jujur saja, saya teramat geram usai menyimak berita di televisi semalam. Menurutku, rencana PT KAI ini dapat disebut sebagai sebuah cara yang teramat arogan. Bukannya memberikan solusi agar semua penumpang terangkut, melainkan justru memberikan ancaman maut kepada para pengguna. Atas semua tadi, saya menyarankan PT KAI agar membatalkan rencana tersebut. Ingat, rakyat berhak mendapatkan layanan dari pemerintahnya karena mereka sudah melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara. Janganlah rakyat ditakuti dengan bola beton seperti rencana Anda! Teriring salam, Johan Wahyudi Sumber gambar: Sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun