Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terimakasih untuk Kepedulianmu, Sahabatku

16 Juni 2011   16:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:27 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkawan dunia maya seakan berkawan dengan awan. Seakan tak nyata tetapi ada. Seakan ada tetapi seakan tiada. Karena keberadaannya hanyalah kata. Namun, kata-kata yang tertulis sungguh begitu menyentuh. Bahkan, kadang dan juga sering kata itu mampu mengalirkan buliran bening di pipiku. Kisahku malam sambil menunggu keberangkatanku di terminal bus travel.

Ketika berpulang menuju Sragen, saya membaca beragam komen dari para sahabat. Lalu, saya pun berusaha menjawab komen itu dengan HP jadulku. Satu demi satu, komen itu mampu kujawab sembari duduk manis dalam benar bus. Namun, tiba-tiba, saya dikejutkan oleh sebuah pesan dalam inbox-ku. Sebuah pesan berbunyi: ampun kesupen, njagi kesehatan….pakaryan taksih kathah…..sugeng makarya. salam fm.

Benar bahwa pesan itu memang ditulis dan dikirim oleh Pak Florensius Marsudi. Tentu saja hanya terkagetkan oleh pbegitu pesan itu. Tidak hanya kaget. Saya terharu. Sangat terharu. Begitu pedulinya beliau kepadaku.

Tentu saya segera menjawab pesan itu seeraya menuliskan bahwa saya akan menjaga kondisi fisik dan psikis. Memang saya mempunyai kesibukan yang luar biasa, baik pekerjaan kantor, kuliah, rumah, maupun penulisan buku dan penelitian. Dan itu semua kulakikan semata bertujuan untuk membangun semangat berbagi demi investasi masa depan diri, keluarga, dan bangsa.

Pak Flo, sayamengucapkan terima kasih atas semua kepedulian panjenengan kepada saya. Sungguh saya memerlukan penyemangat dari Bapak. Kira Pak Flo tidak berkeberatan, sudilah Bapak selalu memberikan petuah kepada saya agar terus dapat menjaga konsistensin diri demi membangun semangat berbagi. Sekali lagi, saya menyampaikan ucapan teriam kasih untuk semua kebaikan Pak Flo dengan setulus-tulusnya. Saya berdoa semoga Tuhan berkenan memberikan kelimpahan rezeki dalam keberkahan dan kemudahan dalam kesulitan. Salam saya untuk keluarga. Terima kasih.

Saya menulis ini dalam perjalan Jakarta-Sragen karena mata tak mampu terpejam. Saya selalu teringat dengan kalimat yang dituliskan Pak Flo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun