Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Mengatasi Anak yang Demikian Ini? (Tolong Bantu Saya)

26 Juni 2011   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_119008" align="aligncenter" width="640" caption="Muhammad Zuhdi Alghifari"][/caption]

Anak sulungku lagi bikin ulah. Sudah empat hari ini, Zuhdi selalu tidur di rumah neneknya. Zuhdi tidak mau tidur di rumah. Sementara itu, saya sudah menuruti hampir semua permintaannya. Saya dan istri dibuat pusing. Mengapa? Kedua adiknya sering mengigau mencari kakaknya di tengah malam.

Ya. Memang empat hari ini, Zuhdi memilih tidur di rumah neneknya. Awalnya Zuhdi minta izin hanya sehari. Ketika saya mengontrolnya, memang Zuhdi memang tidur di sana. Zuhdi memang sudah terlatih mandiri. Namun, saya mengkhawatirkan kondisi psikisnya. Lho, memangnya mengapa? Nenek (ibuku) sudah terlalu tua jika Zuhdi minta ini dan itu. Saya khawatir jika Zuhdi merepotkan neneknya.

Kondisi ini diperparah oleh tangisan dan igauan kedua adiknya menjelang tidur. Kedua adiknya selalu menanyakan keberadaan kakaknya. Akibatnya, kedua adiknya sering tidur kemalaman. Bahkan, setiap malam, kedua adiknya sering terbangun dan memanggil-manggil kakaknya. Kami pun pusing.

Tadi, kami mengajak anak-anak untuk makan ke luar rumah. Dalam perjalanan itu, saya berusaha membujuk Zuhdi agar mau tidur di rumah. Namun, Zuhdi bersikeras ingin tidur lagi di rumah neneknya. Ketika saya agak memaksanya, Zuhdi malah menangis. Dan saya paling benci melihat air mata. Mengapa? Saya mudah terharu dan terpancing untuk ikut menangis.

Satu lagi yang membuat kami sedih. Zuhdi minta izin untuk menghabiskan liburan dengan tidur di rumah neneknya. Wah, saya benar-benar pusing.  Liburannya selama tiga minggu.  Jika keinginannya tidak dituruti, Zuhdi bisa marah dan menangis. Jika dituruti, kedua adiknya selalu mencarinya di tengah malam. Mungkin para sahabat bisa memberikan saran untuk kami. Untuk saran dan perhatiannya, saya menyampaikan ucapan terima kasih.

Selamat Malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun