Selain makanan dan minuman, produk kuliner khas seperti sambal Lumajang atau keripik tradisional dapat dikemas sebagai oleh-oleh. Dengan memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, produk ini dapat dijual tidak hanya kepada wisatawan yang datang langsung tetapi juga kepada konsumen di luar Lumajang. Ini tidak hanya memperluas pasar tetapi juga memberikan peluang bagi UMKM lokal untuk berkembang.
Pariwisata alam, seni budaya, dan kuliner lokal menjadi tiga pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif di Lumajang. Dengan memanfaatkan potensi alam sebagai fondasi, mengintegrasikan seni dan budaya untuk memperkuat identitas lokal, serta mengembangkan kuliner khas sebagai daya tarik tambahan, Lumajang dapat menjadi destinasi wisata kreatif yang tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha, Lumajang memiliki peluang besar untuk menjadi ikon ekonomi kreatif di Jawa Timur. Dengan strategi yang terintegrasi dan berbasis pada keunikan lokal, kota ini tidak hanya akan berkembang sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai pusat inovasi dan kreativitas yang memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H