Digitalisasi di jaman sekarang merupakan suatu bisnis masa depan yang menjanjikan. Peran tersebut melibatkan anak milenial yang cenderung berinteraksi melalui hal tersebut sehingga peran figur anak muda milenial memiliki sudut pandang yang luas dalam menjalankannya serta dapat memgembangkan untuk memimpin suatu perusahaan.
Seperti sosok anak muda yang sukses dalam berkarir di dunia digital. Christin Djuarto merupakan seorang Pemimpin dibagian Director Shoppe Indonesia pada usia ke-29 tahun sudah memiliki pencapaian dan prestasi yang sangat memukau. Meruipakan  pemimpin salah satu E-commerce  yang sudah berkembang pesat di Asia Tenggara ini merupakan suatu pencapaian luar biasa diumurnya yang terbilang masih muda dan itu bukanlah hal yang mudah dalam menjalankan kepemimpinan tersebut. Lulusan kuliah di Nanyang Technological University Singapura, ia memberanikan dirinya untuk terjun dalam dunia industri internet sebagai perjalanan karirnya. Dan dapat mencapai posisi Regional Marketing Lead di Garena Singapore pada waktu 3 tahun.
Sebagai seorang pemimpin perempuan yang menjabat di Director Shoppe Indonesia, banyak hal pekerjaan yang harus dikerjakan dengan tanggung jawab yang dimilikinya yaitu dengan membagi waktu untuk menjalankan aktivitas yang dimilikinya, dan dirinya juga melaksanakan agar kesehatannya baik dituntut tidak terlalu berlebihan dalam bekerja keras dan mengutamakan kesehatan dalam pelaksanaannya. Dan untuk itu Christin mempunyai suatu konsep agar dapat bekerja dengan baik dengan hasil maksimal tetapi tidak membuat tekanan pada dirinya. Konsepnya yaitu dengan cara Work Smart dari pada Work Hard. Mungkin bagi kita terdengar simpel tetapi sulit menjalankannya bukan ?
Berikut ini cara untuk menentukan gaya kepemimpinan Work Smart oleh Christin Djuarto :
1. Bekerja Efektif dan Efisien
Saat kita mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan tanpa kita sadari membuat kita lupa waktu dalam mengerjakannya, dan sebisa mungkin pekerjaan tersebut dapat selesai secara cepat dan tepat, tapi disi lain membuat kita seperti waktu yang kita miliki di luar pekerjaan menjadi lebih sedikit terutama ketika sudah berkeluarga, perlu membagi waktu yang baik antar keluarga dan pekerjaan. Sehingga kita harus secara efisien dan efektif dalam mengerjakan tanggung jawab pekerjaan agar mempunyai waktu yang cukup di luar aktivitas pekerjaan.
2. Prioritas merupakan hal yang penting
Sebagai seorang pemimpin, Prioritas sudah menjadi prinsip dalam dirinya ketika kita bisa menentukan skala prioritas yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau mana yang penting didelegasikan kepada team  dan dengan begitu dapat memiliki hasil pekerjaan yang cepat selesai dan tercapainya hasil yang maksimal jika dapat menentukan skala prioritas yang terstruktur.
3. Percaya terhadap Kinerja team
Sebagai seorang pemimpin cenderung kita ingin menghandle semua pekerjaan yang bisa kita kerjakan karena ada kepuasan tersendiri dalam mengerjakan dan mengharapkan hasil yang baik. Â Tapi perlu diingat bahwa seorang pemimpin dalam mengerjakan tugasnya sudah memiliki anggota tim yang mempunyai tanggung jawab dan keahlian yang sudah ditentukan dalam pekerjaannya, maka dari itu Christin memberikan saran kepada seorang pemimpin harus memiliki batasan diri dan juga situasi keadaan. Serta cenderung untuk memberikan Kepercayaan kepada masing-masing anggota tim. Dan dampak dari Kepercayaan seorang pemimpin kepada anggota yaitu dapat dilihat dari cara mereka dapat meningkatkan kemampuan dan perkembangaan secara tim dan individual dalam diri orang terebut.