Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kasihanilah Koperasi

12 Juli 2015   21:34 Diperbarui: 12 Juli 2015   21:34 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 ilustrasi koperasi indonesia(sumber:kompas.com)

Saya buat tulisan ini terinspirasi setelah membaca artikel dua teman kompasianer. Pertama, Koperasi antara ada dan tiada oleh M Jaya Nasti Nasti dan kedua, Kasihanilah Komentator oleh Muhammad Armand. Antara Koperasi dan Komentator memang kelihatan seperti tidak ada hubungan sama sekali. Koperasi adalah bentuk usaha ekonomi masyarakat yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang memiliki satu aktivitas ekonomi dan berusaha untuk memajukan usaha secara bersama-sama. Komentator adalah kumpulan orang-orang yang tergabung di kompasiana yang suka menulis dan suka saling berinteraksi satu sama lain dengan saling memberi tanggapan dan komen terhadap tulisan sesama kompasianer.

Berhubung hari ini tanggal 12 Juli 2015 merupakan hari koperasi maka saya hanya ingin menuliskan tentang persoalan koperasi. Menarik ulasan pak  Jaya Nasti Nasti mengenai pelaksanaan hari koperasi yang dipusatkan di Kupang, NTT. Pernyataan bahwa "Presiden Jokowi mungkin menganggap acara itu tidak terlalu penting. Karenanya, mewakilkan kepada Wapres Jusuf Kala untuk menghadiri dan memimpin acara itu", merupakan sesuatu yang perlu "dikasihani". Seakan akan dianggap hari koperasi itu tidak penting, kurang diperhatikan dan terabaikan. Apakah karena sektor koperasi belum menjadi soko guru ekonomi kita? Apakah karena koperasi di Indonesia kurang berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat, ekonomi masyarakat sehingga kurang diperhatikan?

Berdasarkan data tahun 2014 jumlah koperasi di Indonesia adalah 200.808 unit (menurut Menteri Koperasi dan UKM). Data ini menunjukkan betapa kecilnya jumlah koperasi kita dibandingkan dengan jumlah penduduk di tanah air saat ini yang hampir mencapai 250 juta orang. Coba bandingkan jumlah itu dengan jumlah desa yang ada di Indonesia. Rasanya masih kurang berimbang dan ini menjadi tantangan dan pergumulan pemerintah dan pemerhati perkoperasian di Indonesia.

Selanjutnya coba kita bandingkan dengan kegiatan usaha swasta. Saat ini terlihat menjamurnya mini market modern bernama Alfa Mart, Indo Mart yang dapat di jumpai di kota-kota besar bahkan sampai ke tingkat kecamatan dan desa. Kenapa koperasi Indonesia sampai kalah bersaing dengan usaha bisnis super market ini?

Persoalan klasik yang menyebabkan koperasi di Inddonesia tidak maju dan berkembang adalah kurangnya modal koperasi, kurangnya kepercayaan anggota koperasi terhadap pengurus. Selain itu, sulitnya birokrasi pengurusan kredit perbankan oleh koperasi sehingga kondisi ini seperti yang di tulis pak M Jaya Nasti Nasti, Koperasi antara ada dan tiada.

Nah, persoalan yang dihadapi oleh koperasi Indonesia saat ini menjadi tantangan bagi kita semua. Mungkin pihak perguruan tinggi di Indonesia perlu melaksanakan kajian ilmiah kenapa koperasi tidak berkembang? Apakah kendala-kendala yang dihadapi dan diinventarisir kemudian ditemukan solusi penanggulangan persoalan ini.

Bagaimana menumbuhkan kembali kepercayaan pihak perbankan terhadap usaha koperasi dengan membentuk komposisi pengurus yang memenuhi persyaratan teknis dan administrasi dan memiliki jiwa wiraswasta dan manajerial yang handal.

Bagaimana pula membangkitkan semangat gotong royong masyarakat Indonesia untuk mendirikan koperasi yang benar-benar mampu bersaing dengan usaha swasta lainnya. Semua ini membutuhkan waktu dan proses yaitu dengan membangkitkan semangat gerakan Koperasi oleh instansi terkait dan memfasilitasi koperasi agar kembali bergairah dan mendapatkan kepercayaan diri serta kepercayaan pihak perbankan. Meningkatkan program pelatihan secara berkesinambungan kepada seluruh pengurus koperasi yang dibentuk.

Harapan ini adalah harapan kita seluruh komponen masyarakat Indonesia karena dengan gerakan koperasi ini maka ke depan perekonomian rakyat akan maju dan berkembang. Kondisi perekonomian saat ini memang sangat memprihatinkan kita. Karena semua ini sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian rakyat terutama para petani di pedesaan. Melalui koperasi ini segala kebutuhan usaha tani dan keluarganya akan terpenuhi sehingga kondisi ini akan sangat menggembirakan dan membuat kita nyaman di negeri kita sendiri.

Olehnya, kasihanilah koperasi.

Selamat hari koperasi ke 68. Majulah Koperasi Indonesia!!!!

Salam Kompasiana.

Manado, 12 Juli 2015. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun