Benny Josua Mamoto(sumber:BJMcenter.lukisan Arie Tulus)
Siapakah figur yang saya juluki sebagai di "Akar Emas"nya Sulawesi Utara? Mengapa ide ini muncul dalam benak saya kepada sosok tersebut? Awalnya di tahun 2013 lalu saya diajak bergabung dengan sebuah grup bernama "Minahasa Diaspora" sebuah wadah terhimpunya para perantau orang Minahasa yang bekerja di luar daerah dalam grup non profit agar berkesempatan ikut berpartisipsi membangun daerah Minahasa sebagai tempat lahir mereka. Saya pernah diajak ke desa Timbukar, Kecamatan Sonder Minahasa. Di desa ini ada kelompok petani bibit pohon Jabon yang dibina oleh figur atau sosok si Akar Emas ini. Dihalaman rumah penduduk terlihat tanaman bibit Jabon tumbuh dan siap di pasarkan. Para petani ini menjual bibit tanaman Jabon ini dengan harga yang pantas dan mampu menambah penghasilan keluarganya. Sebagai ketua wadah Minahasa Diaspora pada waktu itu, sosok ini begitu bersahaja dan nampak tidak mau menonjolkan diri. Penampilan yang sederhana, keramahannya nampak menonjol dalam setiap kali betemu. Saya ibaratkan sosok ini sebagai akar sebuah pohon namun "akar emas". Fungsi akar dalam suatu pohon adalah sangat urgen dalam mencari unsur makanan bagi kehidupan pertumbuhan pohon tersebut. Biasanya akar ini berada dalam tanah dan yang hanya nampak batang, dahan, ranting serta bunga dan buah. Filosofi pohon inilah yang menginspirasi saya memunculkan ide julukan figur ini sebagai si "Akar Emas" nya Sulawesi Utara. "Akar Emas" yang saya maksudkan disini adalah istilah yang diberikan kepada sosok atau figur yang tenang, tidak mau menonjolkan diri, tidak angkuh, kadang kurang suka di publikasi, rendah hati, tidak ambisius namun prestasi dan karya-karyanya begitu harum semerbak dan buahnya sangat bermanfaat dinikmati banyak orang...ini simbol sebuah akar walau tertutup tanah namun berperan menghidupkan pohon dan menguatkan pohon agar tidak tumbang oleh angin dan badai sekalipun. Figur atau sosok ini memang tidak asing lagi bagi kita, baik dikalangan masyarakat daerah Sulawesi Utara maupun masyarakat Indonesia bahkan di dunia internasional. Dialah, Benny Josua Mamoto. Menangani kasus-kasus narkoba dari yang kecil hingga skala besar sepertinya sudah menjadi hal yang sangat familiar bagi Benny Mamoto, seorang pria kelahiran Manado Sulawesi Utara yang sejak tahun 2009 menjabat sebagai direktur Badan Narkotika Nasional (BNN). Benny lahir dari keluarga dengan adat Minahasa yang kental, sehingga membuatnya memiliki sifat yang tegas dan bertanggungjawab seperti yang diajarkan oleh kedua orangtuanya. Pria bernama lengkap Benny Josua Mamoto ini merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana, dengan gelar sarjana yang ia dapatkan pada tahun 1992. Sebelumnya ia sudah terlebih dahulu menempatkan diri di Pendidikan AKABRI Kepolisian pada 1977. Setelah lulus dari Universitas Krisnadwipayana ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Indonesia, mengambil program S2 dalam bidang Kajian Ilmu Kepolisian dan berhasil lulus pada tahun 2002. Ia pun resmi mendapatkan gelar doktor di bidang yang sama di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Bagi Benny, penanggulangan masalah Narkoba yang banyak ia tangani di daerah Aceh dan Mandailing Natal memerlukan strategi khusus agar mampu dibasmi secara tuntas dan menyeluruh. Ia menyebutnya sebagai totalitas, seperti halnya dalam sepak bola ia mengenal istilah total football, sebuah gaya permainan sepak bola menyerang dan agresif. Menurutnya, kombinasi antara determinasi, kesigapan, dan kerjasama berbagai pihak diharapkan dapat memberantas maraknya kasus Narkoba di Aceh, dan Indonesia secara umum. Aceh memang dikenal sebagai lahan ganja yang sangat subur, sehingga langkah konkret yang akan dilakukan Benny adalah menutup lahan-lahan penanaman ganja tersebut dengan mengejar pihak yang terkait sampai ke akar-akarnya. Nah, sesuatu hal yang patut dicatat mengenai konsistensi dan komitmennya yang kuat memberantas narkoba di Indonesia, beliau mendirikan Wale Anti Narkoba (WAN) di Tompaso, Minahasa sebagai wahana edukasi pencegahan,pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Ini suatu prestasi yang luar biasa dan membanggakan karena wahana ini sebagai yang pertama berdiri di Indonesia dan peresmiannya pada 7 Juli 2013. Prestasi lainnya adalah memprakarsai kegiatan yang mendapatkan pengakuan MURI dan bahkan tercatat dalam buku Guinness World Records. Antara lain: Pembuatan Terompet Besi Terbesar, Rangkaian Dodol Membentuk Replika Pohon Natal, Rangkaian Kacang Tanah Membentuk Replika Pohon Natal Tertinggi, Laboratorium Komputer Mobile Pertama, Musik Bia (Masuk Buku Guinness Record) dan Tanaman Bunga Matahari Tertinggi dan Terpendek. Di bidang Lingkungan hidup, beliau berkenan melaksanakan penanaman pohon Gaharu bersama para jurnalis televisi, media online dan surat kabar harian di Sulawesi Utara.
terompet besi raksasa(sumber: BJMcenter)
rangkaian dodol yg membentuk replika pohon natal (sumber:BJMcenter)
rangkaian kacang tanah yang membentuk replika pohon natal tertinggi(sumber:BJMcenter).
Bagi anda yang berkesempatan datang di Minahasa/Manado dan anda akan lebih mengenal sosok si Akar Emas ini di lokasi yang dijuluki Pa'Dior di Tompaso, Minahasa. Disana akan dijumpai Museum Pinabetengan, Galeri Kain Pinawetengan, Aula dan Penginapan, Sejumlah alat musik tradisional raksasa yang berhasil mencatat rekor dunia dan puluhan rekor MURI. Bagaimanapun harus diakui dan patut diapresiasi prestasi Benny Josua Mamoto, si Akar Emas-nya Sulawesi Utara yang juga di kenal seorang Jenderal Pecinta Seni dan Budaya. Apa yang sudah diperbuatnya merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan "dayakan Indonesia" sesuai kriteria dalam blog competition Kompasiana. Semoga dapat dijadikan inspirasi bagi siapapun warga Indonesia yang ingin mengabdi bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Biodata :
Nama Lengkap : Benny Josua Mamoto Agama : Kristen Tempat Lahir : Manado, Sulawesi Utara Warga Negara : Indonesia Pangkat: Irjen Pol
PENDIDIKAN Pendidikan AKABRI Kepolisian (1977) S1 Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana (1992) S2 Kajian Ilmu kepolisan Universitas Indonesia (2002) S3 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (2008)
KARIR ADC Sekjen Dewan Hankamnas Kabag Reserse Ekonomi Polda Jawa Barat Kepala Sekolah Menembak Perbakin Atlet menembak nasional RI/Polri Ka Unit I/Keamanan Negara Wakil direktur II/Ekonomi & khusus Bareskrim Polri (2006) Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia (2007-2009) Direktur Badan Narkotika Nasional (2009-2013) Ketua Institut Seni Budaya Sulut (ISBSU)
Penghargaan Yang Pernah Diterima Benny Mamoto
- Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun
- Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun
- Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun
- Bintang Bhayangkara Nararya
Salam Kompasiana. Manado, 19 Mei 2015.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI