Setiap insan pasti punya kesan tersendiri terhadap sosok sang ayah. Sosok yang tak akan pernah di lupakan. Sosok yang selalu di kenang.
Dengan segala keterbatasan dalam diri pribadinya, sosok sang ayah umumnya menjadi idola panutan bagi anak anaknya.Â
Ayah saya sosok sederhana yang menjadi pegawai daerah di Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa. Kecintaan akan dunia perikanan menjadikan ayah saya mencetuskan gagasan pengembangan dunia perikanan di daerah ini. Sosok yang hanya mengenyam pendidikan setaraf sekolah menengah pertama ini pernah ditugaskan sebagai kepala wilayah perikanan di Airmadidi, Kawangkoan dan Tatelu.
Ketika menjabat kepala wilayah Perikanan di Tatelu, lucunya yang menjadi atasan kepala dinas perikanan kabupaten Minahasa adalah anak laki lakinya yaitu kakak tertua saya. Kakak saya pada waktu itu masih jomblo alias belum menikah.
Saya ingat waktu kakak saya pulang ke rumah, ayah saya selalu katakan. "Kalau di kantor kau atasan papa namun di rumah kau anak saya. Jadi dengar apa yang papa katakan".
Sebagai anak yang bungsu dari 5 bersaudara, saya kagum dan bangga terhadap sosok ayah saya. Adanya Balai Benih Ikan (BBI) di Tatelu menjadi gagasan yang di usulkan ayah saya ke pemerintah melalui Dinas Perikanan Minahasa. Begitu juga gagasan pengadaan Tempat Penampungan Ikan Mas dan Mujair untuk di pasarkan berawal dari lahan milik pribadi di jalur jalan Manado Likupang di desa Tatelu. Saat ini usaha seperti ini terus berkembang dan menjadi usaha petani ikan di desa Tatelu.
Beberapa catatan tentang sosok sang ayah yang saya rekam di otak antara lain:
-sosok petani yang jadi perintis pertama menanam pohon cengkeh di desa Tatelu, menanam kelapa hibrida, selain suka menanam cabe dan tomat.
-ayah saya juga punya hobi menangkap ikan udang di sungai dengan menggunakan bubu.