Saya bukan seorang numerolog namun saya hanyalah salah seorang kompasianer yang suka membaca tentang hal hal yang berhubungan dengan angka angka atau nomor nomor.
Kalau mau tau lebih banyak mengenai filosofi angka maka saya rekomendasikan untuk konsultasi dengan kompasianer Rudy Gunawan, sang numerolog pertama di negeri ini. Artikel artikelnya sarat dengan nilai dan makna angka yang di kemas apik hingga enak dibaca serta hampir setiap komentar di dialog komentar di akhiri dengan 'salamANGKA'.
Tulisan ini terinspirasi dari kompasianer Rudy Gunawan serta kompasianer Ari Budiyanti barusan.
Ya, kadang kala kita sering menyepelekan soal angka. Apa artinya angka angka ini dalam kehidupan kita? Apalagi menyoal angka kembar seperti 111, 222. 333. 444, 555, 666, 777, 888 dan 999.
Mungkin saja anda termasuk kompasianer yang tidak menyukai soal angka angka, namun bagi yang berminat silahkan menyimak dengan tenang dan santai saja. Anggap saja ini sebagai pengisi waktu luang di hari minggu.
Nah, inilah sahabat kompasianer yang pernah menuliskan artikelnya di kompasiana dan menyorot angka angka kembar 111 dan seterusnya.
Misbah Murad.
Kompasianer ini pernah menulis artikel berupa puisi dengan judul: 111. Puisi ini di tayangkan pada 20 Mei 2019 yang menyatakan ungkapan rasa seorang kompasianer dalam rangka ikut memperingati 111 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Selengkapnya dapat disimak disini
Imran Rusli.
Kompasianer ini menulis catatan yang diberi tema: Telkomsel 222, Apa Maumu?(kompasiana edisi 11/10-2011). Ungkapan rasa kompasianer yang selalu menerima pesan SMS dari nomor 222. Selengkapnya boleh dilihat di sini
Johanis Malingkas.
Ini tulisan saya di kompasiana edisi 17 Mei 2019 berjudul: Apa sih Rahasia Angka Kembar 333? Konon angka kembar 333 menurut Bram Ardianto sebagai angka malaikat, simbol trinitas(3 aspek kehidupan:tubuh, pikiran dan jiwa). Selengkapnya dapat disimak disini
Tri Budhi Satrio.
Angka kembar 444 menjadi perhatian kompasianer Tri Budhi Satrio. Tulisan artikel berjudul Kasidi Nomor 444-Lontong Cap Do Meh yang dipublis 2 Maret 2018 menceritakan tentang bola bola nasi padat alias lontong. 'Bola bola nasi padat ini jika di tanah Jawa bentuknya yang paling pas adalah lontong; bentuk lontong yang memanjang juga dimaknai sebagai lambang panjang umur' tulisnya. Tulisan lengkap dapat di simak disini
Lusy Mariana Pasaribu.
Kompasianer Lusy Mariana Pasaribu, si bintang puisi cinta ini menuliskan artikel yang ke 555 di kompasiana. Tulisan yang di publis tanggal 8 Juli 2020 ini berjudul Makna Artikel ke 555 di Kompasiana. 'Ini tulisan saya ke 555 di K. Dan tepat malam ini, usia saya bergabung bersama platform blog sudah 1 tahun 8 bulan 3 hari' tulisnya pada awal kalimat artikel. Mau tau kelanjutannya boleh disimak disini