Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Adakah Rasa Jengkel di Hatimu, Wahai Kompasianer?

20 Juli 2020   23:15 Diperbarui: 20 Juli 2020   23:30 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jengkel(sumber:gnodesain.wordpress/com)

Ada tulisan kompasianer pak Tjiptadinata Effendi bila menerima telepon tengah malam, itu pun mengganggu privasi yang dapat menimbulkan rasa jengkel pula. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi kita untuk menghindari lakukan tindakan menelepon bila tidak ada hal yang serius atau mendadak.

Pertanyaan sekarang apakah dalam diri kompasianer ada rasa jengkel terhadap kompasianer lain ataukah terhadap admin K?.Misalkan jengkel karena tulisannya di beri rating tidak menarik. Ataukah jengkel karena tulisannya yang dianggap bagus namun tidak di labeli AU oleh admin?

Saya pernah menyimak tulisan lama kompasianer. Sebuah artikel berjudul 'Saya Jengkel, Kecewa pada K, Kenapa? Baca dan renungkan Sendiri!!!' edisi 18 Mei 2012 dan diperbaharui 25 Juni 2015. Di tulis kompasianer bernama Muh Tahir A, gegara admin K merubah judul sebuah artikelnya.

Artikel ini menjadi pembelajaran bagi kita untuk jangan menulis artikel seperti ini yang berakibat fatal bagi kompasianer. Kompasianer ini sudah tidak menulis lagi di Kompasiana, walaupun akunnya masih boleh kita temukan. Selengkapnya boleh disimak di sini.

Akhirnya, saya ingin mengajak sahabat kompasianer untuk kendalikan rasa jengkel (bila ada) dengan meluapkannya lewat menulis di Kompasiana. Rasa jengkel itu sesuatu yang wajar, sesuatu yang manusia. 

Belajarlah pada kompasianer Felix Tani menulis kejengkelan terhadap Om Gege namun mengakui kebenaran dan rasa kagumnya juga. Walaupun jengkel namun justru kejengkelannya memberi manfaat ilmu sehingga kita dapat mengetahui apa itu istilah intuisi, serendipitas dan metode tanpa metode sebagai rahasia menulisnya. Terima kasih Prof. Semoga saya tidak menjadi "musuh terkasih"mu di Kompasiana! hehehe.

Salam Kompasiana.

Manado 20072020.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun