Apakah anda mengetahui hari ini ada peringatan hari keakraban internasional? Ya, hari keakraban itu jatuh setiap tanggal 13 Nopember. Apa yang dapat kita petik dari momen ini sebagai insan penghuni bumi satu-satunya di jagad raya? Â Tentunya memaknai keakraban sebagai tindakan yang positif dalam hubungan antar manusia di muka bumi, termasuk di Indonesia negeri tercinta.
Semua kita tahu arti dan makna kata "akrab" yaitu dekat dan erat; intim (sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI). Keakraban dapat dinilai suatu kondisi terjalinnya suatu hubungan antar manusia yang dekat dan erat.
Contoh keakraban itu banyak namun salah satu momen keakraban yang barusan terjadi adalah suasana keakraban Megawati Sukarnoputri (ketua umum PDIP) dengan Surya Paloh (ketua umum Partai Nasdem) yang diunggah Puan Maharani yang di rilis kaltim tribun new.com. Contoh lainnya keakraban Presiden Jokowi dengan bang Surya Paloh dengan pelukan erat.
Merajut keakraban itu menjadi penting dalam kehidupan manusia sebagai wujud aktualisasi komitmen kekeluargaan dan kerukunan yang dapat dijadikan kekuatan pendorong dalam meraih cita-cita dan tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan mulia dibutuhkan suatu jalinan keakraban tanpa itu akan terjadi hambatan yang akan melemahkan rasa persatuan dan kesatuan.
Nah, dalam dunia tulis menulis di Kompasiana soal keakraban dianggap perlu dan penting. Kompasianer yang ratusan ribu ini yang aktif berselancar di Kompasiana tersebar luas di seluruh pelosok nusantara. Kompasianer yang bermukim di kota-kota besar, kota kota kecil di pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Maluku dan Papua diantaranya ada yang masih belum saling berjumpa langsung dan ada yang sudah sering berjumpa.
Kompasianer yang tersebar di negeri ini terdiri dari beraneka ragam profesi, keahlian, predikat, suku, agama dan golongan baik yang aktif menulis maupun yang jarang menulis kelihatannya tetap terjalin suasana keakraban lewat komunikasi dan interaksi di lapak masing masing.
Kompasianer dalam suasana peringatan ulang tahun 11 Kompasiana serta menyongsong ajang akbar Kompasiaival 23 Nopember 2019 tetap memperlihatkan suasana interaksi yang penuh keakraban dan kekeluargaan. Begitu pun para nominee award Kompasiana, mereka saling memberikan suport satu dengan yang lain dalam artikel yang di publis maupun dalam interaksi di lapak kompasianer lainnya.
Jurus keakraban dapat di pelajari dari para tokoh bangsa, Gus Dur, Jokowi, Megawati Sukarnoputri, Jusuf Kala, Surya Paloh dan lainnya. Jujur saya sampaikan bahwa di Kompasiana saya belajar banyak dari pak Tjiptadinata Effendi yang dalam setiap artikelnya mengandung ilmu kehidupan termasuk keakraban. Pak Tjip selalu memotivasi, memberi semangat menulis, aktif memberikan sapaan di lapak kompasianer dengan tidak melihat latar belakang kompasianer dan ini sikap yang perlu diteladani. Salut dan hormat saya buat pak Tjip dan terima kasih yang tulus.
Nah, melalui momentum hari keakraban internasional perkenankan saya mengajak semua kompasianer dimanapun untuk marilah kita tetap konsist mengaktualisasikan semangat keakraban diantara kita. Mengaktualisasikan dalam kehidupan setiap hari, setiap kali berinteraksi di Kompasiana maupun ketika bertemu di acara nangkring terutama di ajang K-nival seyogyanya menjadi sikap dan tindakan yang selalu nyata demi menciptakan rasa kekeluargaan dan rasa persatuan sebagai penghuni rumah besar tercinta:KOMPASIANA.
Selamat beraktivitas dan selamat memperingati hari keakraban internasional.
Salam Kompasiana.