Slogan atau semboyan Torang Samua Basudara merupakan sebuah sugesti positif yang diberikan secara terus menerus atau bergenerasi oleh leluhur kepada masyarakat Sulawesi Utara sampai menembus dan tertanam dalam pikiran bawah sadar sehingga menguatkan filosofi untuk hidup rukun dan damai.
Dalam perkembangannya, semboyan TSB telah masuk dalam hati dan pikiran masyarakat Sulawesi Utara lewat berbagai media seperti spanduk di jalan-jalan,brosur, TV, Radio serta lagu-lagu yang di ciptakan.
Slogan TSB menjadi nahkoda masyarakat Sulawesi Utara untuk menolak segala bentuk perpecahan dan kekerasan sehingga walaupun muncul berbagai macam provokasi yang datang untuk memecah belah kerukunan dan perdamaian, semboyan TSB selalu hadir pada setiap pribadi untuk menentang hal tersebut.
TSB menjadi tameng dari isu isu  perpecahan baik dari dalam maupun luar Sulawesi Utara. Pada tahun 1999 saat negeri ini di guncang masalah politik dimana-mana terjadi kerusuhan Sulawesi Utara termasuk daerah yang relatif aman.
Baca juga: Beda Sara Tetap Bersaudara, Bhineka Tunggal Ika Semboyan Kita
Jadi, lewat artikel ini mari kita gali dan kembangkan terus kearifan lokal semboyan dan slogan pemersatu bangsa dan negara di setiap daerah sehingga ke depan bangsa dan negara kita tetap rukun dan damai dan sejahtera. Mari kita tetap merajut rasa persatuan dan kesatuan kita dengan menghargai perbedaan dan memberi ruang untuk keberagaman berakar dengan kuat di hati sanubari kita.
Tanpa semangat ini kita tak akan maju. Torang Samua Basudara. Kita Semua Bersaudara! Camkanlah itu!!!
Dengan semangat "Kita Semua Bersaudara" niscaya peristiwa tragis dan memilukan yang terjadi baru-baru ini di Jayapura, Sorong, Manokwari dan Surabaya, Malang tidak akan terulang dan terjadi. Saya setuju dan tertarik apa yang tertulis dalam topik pilihan kompasiana : "Sebab, biar bagaimanapun, segala bentuk perpecahan antar warga, tidak boleh terjadi lagi atas dasar apapun.."
Ya, Kita Semua Bersaudara!!!
Ini lagu Torang Samua Basudara: https://www.youtube.com/watch?v=QsUc-H1wGuEÂ
Manado, 22 Agustus 2019.