Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pileg 2019 di Minahasa Utara

23 April 2019   20:07 Diperbarui: 23 April 2019   20:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: tribunmanado.com

Memang harus diakui pilcaleg2019 seakan-akan tenggelam oleh hiruk-pikuknya pilpres2019 bila dilihat dari segi publisitas lewat media massa di tanah air. KPU sebagai lembaga resmi yang mengelola tahapan pemilu serentak 2019 menggelar debat capres-cawapres sampai 5 x sehingga mampu menyedot perhatian besar masyarakat di tanah air. Ini mungkin yang menyebabkan imej masyarakat bahwa fokus perhatian masyarakat lebih tertuju pada pilpres daripada pilcaleg.

Sebagai salah seorang pemilih dalam Pemilu serentak 2019 di kabupaten Minahasa Utara pada 17 April lalu saya mencoblos di tps 1 desa Paniki Baru kecamatan Talawaan, Minut.  Saya melihat antusias warga datang ke tps dan mencoblos. Terasa ada nuansa gembira dalam pesta demokrasi untuk memilih presiden/wakil presiden, DPD, DPR Pusat, DPR Provinsi dan DPRD.

Saya anggap suasana pilcaleg di daerah menjadi perhatian pemilih berimbang dengan pilpres. Mengapa?

Pertama, para caleg ini umumnya sudah dikenal oleh warga. Ada mantan pejabat, tokoh partai politik, figur pengusaha daerah dan mereka masih memiliki hubungan keluarga dekat dengan pemilih bahkan ada yang sudah pernah jadi anggota dewan.

Kedua, para caleg ini secara periodik melakukan kunjungan ke desa-desa untuk bertemu dengan masyarakat. Mereka bersosialisasi dalam kunjungan di rumah-rumah ibadah, acara khusus perkawinan keluarga. 

Ketiga, para caleg ini memiliki tim sukses di desa-desa. Tim sukses yang sudah berpengalaman ini telah mengetahui apa yang menjadi keinginan dan harapan para pemilih di desa-desa.

Keempat, ada caleg yang muncul dalam daftar adalah wajah-wajah baru yang boleh disebut dadakan. Diantaranya mereka tokoh muda di desa yang coba memperkenalkan diri dan bila tak terpilih jadi anggota dewan nantinya mereka akan mencalonkan diri jadi calon kepala desa. 

Kelima, seiring dengan perkembangan medsos maka para caleg di daerah aktif mensosiakisasikan aktivitasnya lewat akun FB, WA nya sehingga hal ini menjadi sarana interaksi positif antar caleg dan pemilih di desa-desa.

Nah, saya berharap dalam pilcaleg 2024 nanti warga masyarakat yang akan "nyaleg" agar mempersiapkan diri. Mulai sekarang aktif dalam kepengurusan partai politik dan mencari "kiat-kiat" atau "jurus-jurus" yang tepat sehingga dekat dihati masyarakat. Niscaya nama anda akan terpampang di kertas suara dan akan mendapat simpati untuk di pilih sebagai anggota dewan. Para pimpinan partai politik agar nantinya menyiapkan kartu tanda anggota bagi warga sehingga mereka akan jadi kekuatan energi mesin partai dalam pilcaleg mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun