Adalah menggembirakan hati saya tergabung dalam media jurnalis warga bernama Kompasiana. Sejak bergabung 9 Maret 2015 saya terverifikasi hijau dan sah menjadi salah seorang kompasianer.
Berselancar di media keroyokan ini saya menemukan manfaat dan nilai dalam kehidupan, karena setiap membaca artikel disini beranekaragam informasi yang aktual, bermanfaat, inspiratif dan menarik saya dapatkan.
Di Kompasiana ini terjalin hubungan interaksi antara admin dengan kompasianer bahkan antar sesama kompasianer. Disini berlangsung komunikasi timbal balik antara semua komponen pegiat yaitu admin dan antar kompasianer. Terjadilah suatu proses memberi dan menerima dan si pemberi informasi ini melakukan aktivitas yang dikenal dengan istilah: BERBAGI.Â
Kompasianival 2016 yang rencananya akan di gelar 8 Oktober 2016 di Jakarta memilih tema : BERBAGI. Berbagi untuk Menginspirasi Indonesia.Â
Pemilihan tema yang menarik dan tentunya menjelang acara kopdar terbesar tahun ini, Kompasiana menggelar Blog Competition sesuai tema. Hari ini saya membaca tentang ajakan bagi setiap kompasianer menulis artikel yang berisi pengalaman masing-masing yang pernah dilakukan sebagai kegiatan berbagi berdasarkan sub tema antara lain, berbagi ilmu, teknologi, inovasi. Setiap kompasianer bebas memilih pengalaman yang pernah dilakukan dalam berbagi kapanpun dan dimanapun.
Artikel ini dibuat bukan untuk diikutsertakan dalam blog competition namun hanya sekedar berbagi tulisan sederhana yang berciri khas.
Saya menganggap setiap kompasianer yang menuliskan artikel di Kompasiana telah melakukan aktivitas berbagi.Â
Inilah nama nama kompasianer berbagi versi saya:
Bambang Setyawan.
Kompasianer yang satu ini mulai bergabung di Kompasiana sejak 31 Oktober 2014. Pria yang tinggal di kota Salatiga ini aktif menulis di Kompasiana tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi di kotanya serta memperkenalkan bangunan gedung antik yang terdapat disana. Selama ini telah mempublis artikel berjumlah 581 dengan artikel terakhir hari ini bertajuk "Begini Kondisi Gedung Pakuwon tempat Perjanjian Salatiga". Artikel pria bermoto: "bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di kota Salatiga"ini telah dibaca oleh 1.912.920 orang, dikomentari 14.692 orang dan dinilai oleh 14.791 orang.
Pria yang diusung kompasianer kandidat kuat penerima award best in nitizen journalist K-nival 2016 ini memang dinilai layak oleh para kompasianer sesuai pilihan karena artikelnya memiliki kekuatan dan ciri khas dan tiada hentinya menulis tentang keadaan sekitar kota Salatiga. Sejumlah 212 artikelnya diganjar Headline oleh admin sedangkan yang jadi pilihan berjumlah 442.