Ada satu catatan yang saya tangkap dari sambutan Bapak Sudirman Said selaku Menteri ESDM ketika membuka Seminar Nasional Kompasiana di Jakarta tanggal 13 April 2015. Beliau menganjurkan dan meminta agar pembicaraan soal Blok Mahakam akan dibicarakan khusus secara terbatas. Mungkin ada pertimbangan khusus pihak pemerintah karena persoalan ini berkaitan dengan masalah hubungan antar negara dimana perusahaan asing yang sedang menangani hingga tahun 2017 adalah Total sebuah perusahaan Perancis. Selain itu, mungkin pembicaraan soal ini sedang di sorot oleh pihak tertentu dan dapat mempengaruhi kebijakan kedepan dalam upaya keinginan pihak kita yang "getol" agar pengelolaannya di alihkan ke perusaahaan BUMN serta dukungan BUMD Kaltim. Bagaimanapun kita seyogyanya memperhatikan himbauan Bapak Menteri sehingga kita tidak terlalu banyak membahas soal Blok Mahakam dan ini juga di himbau beliau kepada para kompasioner baik yang hadir maupun yang tidak sempat hadir.
Saya salut dengan pengakuan terus terang Pak Menteri mengenai kondisi dan realita Energi di tanah air. Pengakuan jujur akan kekurangan dan kelemahan di sektor energi ini menandakan "jiwa besar" beliau dan tekad kedepan mengajak semua komponen bangsa agar ikut serta mendukung program pengembangan energi sebagai potensi SDA yang vital bagi penggerak roda pembangunan bangsa dan negara. Ajakan beliau agar kita tetap menggali semua potensi energi yang ada di bumi Indonesia merupakan tantangan dan peluang bagi pemerintah, swasta, DPR, Teknokrat/Pakar Migas dan siapapun yang peduli dengan energi.
Mengapa kita hanya terpaku dengan energi migas, padahal kita yang ada di wilayah yang disinari matahari sepanjang tahun dan belum memberdayakan energi surya. Begitu pula kita memiliki potensi air melalui sungai-sungai yang begitu banyak untuk pemberdaayaan energi air sebagai pembangkit tenaga listrik. Apakah kita juga sudah memanfaatkan tenaga angin sebagai sumber energi?
Catatan menarik sambutan pak Menteri yaitu soal energi terbarukan. Kita belum sepenuhnya memberdayakan potensi tanaman yang bila dikelola akaan menghasilkan energi yang dikenal dengan bio-energi. Pohon enau yang tumbuh subur di negeri ini merupakan potensi sumberdaya energi bio-energi yang belum di lirik. Mungkin ke depan para pakar pertanian akan memfokuskan kajian ilmiahnya untuk meneliti lebih serius kawasan wilayah yang disebut lahan tidur untuk penanaman pohon enau dan mengkaji secara mendalam akan peranannya dalam memproduksi bio energi.
Nah, kembali ke topik diatas maka biarlah pembicaraan tentang "Blok Mahakam" dibatasi dan marilah kita kembangkan penulisan ke arah Penyelamatan SDA di Indonesia termasuk didalamnya SDA Migas, Kelautan, Kehutanan, Pertanian/Perkebunan, Air, Lahan dan semua bidang yang dapat menghasilkan energi. Saatnya kita berdayakan SDA kita dan selamatkan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Niscaya kedepan kita sebagai rakyat Indonesia akan lebih merasakan dan menikmati hasilnya dan kita akan lebih sejahtera dari hari ini. Songsonglah hari esok dengan memberdayakan energi yang ada di sekitar kita.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H