Mohon tunggu...
Johan Hadinoto
Johan Hadinoto Mohon Tunggu... -

an ordinary boy, full time chemical engineer, part time writer, and has a homunculus called Joni Jinggo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta dalam Reaksi Kimia #5

4 September 2011   10:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita sebelumnya, baca disini

Menurutmu cinta itu berada dalam fasa liquid. Dan demi teori itu kamu menjelaskan panjang lebar.

Cinta bisa menempati segala ruang: erlenmeyer, tabung reaksi, labu destilasi, buret, pipet volum, gelas beaker, bahkan menempel pada benda setipis objek glass. Cinta bisa menginfeksi siapa saja, bahkan ia yang telah berkaul pada sang pencipta. Cinta telah menyelimuti dunia.” Katamu.

Aku tidak tahan untuk tepuk tangan, lalu kuraih bolpoin di saku kemejaku untuk kuberikan padanya. Berlagak seolah ritual sesama ilmuwan yang memberikan bolpoin kesayangannya sebagai tanda hormat dan penghargaan.

“Ini teori paling jenius yang pernah kamu lontarkan. Di samping teori comberan dan E. coli itu.” Ungkapku.

“Masih ada satu teori lagi lho!” tuturmu dengan wajah sepolos anak-anak.

“Jadi, cinta itu apa?”

“Cinta itu kamu.”

Duniaku mendadak berputar. Dengan jelas ia mengungkapkan berbagai teori tentang cinta dan adieksistensinya. Namun teori terakhir ini membuatku tersengat listrik.

“Sejak kapan?” tanyaku ingin tahu.

“Entahlah,” kamu mengalihkan pandangan pada larutan kuning dalam beaker glass. Kamu malu, barangkali.

“Cinta itu kita.” Aku menyimpulkan.

Reaksi reversibel?”

Aku mengangguk setuju. Kita berdua tersenyum. Pandangan kita bertemu. Suasana mendadak romantis.

Lalu kamu mendadak berseru, “Eh, jangan-jangan ternyata cinta itu reaksi reversibel!”

Aku terkejut.

“Cinta itu reaksi bolak-balik hingga mencapai kesetimbangan.” Tambahku.

“Eh, bukan ding! Pokoknya cinta itu kamu!” katamu lagi, dengan pipi merah.

“Preeet!”

Kita tertawa. Sepasang orang gila sok ilmiah yang berusaha mencapai ekuilibrium di tengah laboratorium.

(Bersambung)

___________

GLOSARIUM

*) Diurutkan berdasarkan kemunculan dalam cerita

Fasa liquid: keadaan dimana zat/senyawa berada dalam wujud cair.

Erlenmeyer: berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan serta menampung larutan pada proses titrasi.

Labu destilasi: labu untuk tempat reaktan pada proses destilasi (pemisahan senyawa berdasarkan titik uapnya).

Buret: berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL. Berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

Beaker glass: berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200°C. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.

Objek glass: kaca tipis untuk menempelkan preparat yang akan diteliti menggunakan mikroskop.

Reversibel: reaksi bolak balik hingga mencapai kesetimbangan (equilibrium). Reaksi dapat berlangsung secara 2 arah. Misalnya jika campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan amonia. Sebaliknya, jika amonia dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan hidrogen. Hal ini berbeda dengan reaksi pembakaran metana menjadi karbondioksida dan uap air. Karbondioksida dan uap air tidak dapat kembali membentuk metana, maka reaksi ini disebut reaksi searah (irreversible).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun