Mohon tunggu...
johanes koen
johanes koen Mohon Tunggu... -

Tinggal di Indonesia sebagai warga negara biasa. Seorang pejalan kaki.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Corat-coret ala Google

8 Desember 2011   05:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:41 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGGAL 17 Agustus 2011 yang lalu, ketika Indonesia memperingati proklamasi kemerdekaan, logo Google pun diubah hingga terdapat gambar bocah memanjat pinang didalamnya. Ini adalah corat-coret ala Google yang juga mereka sebut sebagai Google Doodles. Tapi bagaimana sejarahnya? Doodle, coretan di logo Google, mulai ada ketika tahun 1998 kedua pendiri Google datang ke festival Burning Man di Black Rock Desert, Nevada. Kedua orang itu, Larry and Sergey, menambahkan gambar 'orang-orangan' dibelakang huruf 'o' Google yang kedua. Maksudnya sebagai notifikasi bahwa mereka sedang menghadiri festival tersebut. Googleburn, 1998. Gambar orang-orangan yang ditambahkan oleh Larry dan Sergey, Google menuliskannya sebagai " stick figure drawing", sebenarnya adalah ikon representasi dari "The Man" di Burning Man Festival. Representation of The Man Kreativitas sebagai Budaya Google Dan begitulah yang terjadi. Ketika pada umumnya mengotak-atik logo korporasi demi kesenangan tidak lazim terjadi di perusahaan, namun Google menjadikan ini sebagai aktivitas rutin. Pendekoran ulang logo yang terjadi terus menerus pada akhirnya tidak saja untuk tujuan notifikasi, namun juga mencerminkan budaya kreatif dan inovatif perusahaan itu sendiri. Sejak tahun 2000, setelah Dennis Hwang yang saat itu sebagai webmaster magang berhasil mendekor logo Google untuk memperingati Bastille Day, maka Google Doodles pun mulai menjadi aktifitas reguler. Hingga sekarang sudah ada lebih dari 700 kostumisasi logo Google yang dirancang untuk notifikasi momen internasional. Darimana asal logo tersebut? Design bisa murni berasal dari tim Google. Bisa juga dari ide khalayak yang kemudian didesignkan oleh Google. Dan bisa juga design berasal dari khalayak. Untuk mengajukan ide maupun design, seseorang tinggal mengirimkan surel ke proposals@google.com. Selain itu, Google juga menyelenggarakan kompetisi untuk mendorong anak-anak agar berkreasi dengan logo Google. Melalui lomba yang diberi nama Doodles4Google, Google percaya bahwa imajinasi akan cita-cita masa depan perlu mendapat rangsangan. Ada kreatifitas dan impian disana. Seorang anak bernama Matteo Lopez sukses mendapat beasiswa 15 ribu US dollar dan sekolahnya memperoleh hibah dana 25 ribu US dollari karena memenangkan kompetisi ini. Corat-coret tentang Indonesia di Google Doodles Berapa kali tema tentang Indonesia pernah nongol menjadi salah satu logo Google? Selain satu logo Agustusan yang sudah terpampang diatas, gambar-gambar dibawah adalah jawaban lainnya. Aug 17, '09. Indonesia's Independence Day Aug 17, '10. ID's Independence Day Apr 21, 2009. Kartini Day Yuk para designer Indonesia, bikin sehingga ulos, atau wayang, bahkan Monas bisa nampang di halaman Google!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun