Anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang. Tidak ada salahnya jika si ayah mengungkapkan dasa sayangnya dengan kata-kata. “Betapa ayah sangat sayang denganmu”, atau “Kamu adalah permata ayah”. Jika semua rasa sayang ini terpenuhi, niscaya anak-anak akan tumbuh menjadi pria-pria penyayang dan perempuan-perempuan yang tidak haus kasih sayang, tidak mudah menyerah saat ada krisis kasih sayang. Jika tidak terpenuhi, mereka akan tumbuh menjadi iindividu yang kurang afeksi; menjadi pria kasar dan perempuan yang dengan mudah takluk dengan rayuan laki-laki atau mudah menyerah dalam pernikahan. Jangan heran bila nanti video porno dirinya tersebar dalam HP.
Ayah seharusnya tahu dengan benar perkembangan biologis dan psikis anak-anak mereka. Kapan mereka akil balik dan waktunya mendapatkan pendidikan seks yang benar. Ayah dan ibu mempunyai peran yang sama dalam pendidikan seks mereka. Perkenalkan pada saat yang tepat istilah-istilah seksual yang terjadi pada mahluk hidup seperti ovulasi ,menstruasi, sperma, ovum, hormon, mimpi basah, penis, vagina, masturbasi, gay, lesbian, pernikahan, penyakit menular seksual dan banyak lagi. Lebih baik mereka tahu dari orangtua mereka daripada mendapat informasi dari dunia luar. Buat proyek ilmiah yang berkenaan dengan seks; bagaimaha proses perkembangbiakan pohon salak atau kucing? Lalu analogikan, bandingkan dengan perkembangbiakan pada manusia. Jawab semua pertayaan mereka dengan yakin dan ilmiah. Sekedar informasi, saat ini terjadi pubertas dini pada manusia modern. Jangan sampai kita tidak tahu, anak-anak kita ke masjid tanpa mensucikan diri setelah mimpi basah pertamanya yang terjadi saat dia kelas 5 SD, karena ayahnya berpikir mimpi basah terjadi saat kelas 2 SMP seperti dirinya dahulu.
Persiapan Yang Matang.
Sebenarnya ada banyak faktor yang berpengaruh pada tingkah laku remaja yang cenderung negatif. Tapi saya lihat faktor yang paling berpengaruh adalah peran orangtua dan keluarga.
Orangtua, ibaratnya seperti pilot dan awak kabin yang menerbangkan pesawat terbang. Calon pilot dan awak kabin harus belajar di sekolah khusus. Calon pilot akan belajar di sekolah penerbang dan calon awak kabin akan mendapat pendidikan khusus juga.
Begitu selesai pendidikan, tidak serta merta mereka bisa menerbangkan pesawat dengan lancar. Butuh jam terbang yang sangat panjang untuk mengalami sendiri turbulensi, cuaca yang tidak bersahabat, penutupan bandara, ulah penumpang yang tidak masuk akal, pendaratan darurat yang memerlukan eksekusi dengan pertimbangan tingkat dewa sampai segala kejadian yang tidak ada dalam buku panduan penerbangan pesawat.
Begitu juga saat ada pasangan yang melanjutkan komitmen untuk menikah. Syukur pada Tuhan, beberapa lembaga agama sudah menyediakan konseling pra nikah. Seyogyanya, pasangan yang akan menikah mengambil bagian dalam konselinig ini karena sejujurnya tidak ada buku manual untuk pernikahan. Kebanyakan calon pasangan hanya melihat sisi luar dari sebuah pernikahan; pesta pernikahan yang meriah, hamil, punya anak, selesai. Mereka tidak pernah mengetahui sisi tersembunyi dalam pernikahan. Jika saja mereka tahu, mereka mungkin akan membatalkan komitmen mereka untuk menikah. Pasangan yang sudah menikah kebanyakan menyembunyikan aib pernikahan mereka, mereka lebih menonjolkan sisi baik dari pernikahan mereka tanpa mau memperlihatkan betapa mereka berjuang hidup mati untuk menjalani pernikahan itu sendiri.
Calon pasangan ini melihat pesta pernikahan yang meriah tanpa mengetahui cekcok besan tentang biaya pernikahan. Mereka mengagumi foto-foto bulan madu pasangan lain di negeri dongeng tanpa mengetahui cicilan kartu kredit yang bikin sukses puasa selama dua belas bulan. Mereka juga melihat iri pasangan lain jalan-jalan dipagi hari dengan perut si wanita yang buncit karena kehamilan di bulan-bulan akhir tanpa mengetahui sebentar lagi si suami akan merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar biaya persalinan yang jumlahnya fantastis. Belum lagi kesenangan menghantarkan anak-anak yang baru masuk sekolah, dan sebagainya dan sebagainya tanpa mengetahui mahalnya biaya pendidikan.
Dan, ketika mereka melihat pasangan lain yang mempunyai anak ABG ditangkap polisi, terjerat narkoba, meninggal sia-sia karena kebut-kebutan, pasangan ini kebingungan. Ada yang salah dengan pernikahan tersebut. Mereka tidak punya ilmu yang mumpuni untuk mengerti apa yang terjadi. Mereka tidak punya kemampuan untuk membangun sebuah keluarga, sebuah rumah tangga.
Jika calon pasangan cerdas dan sadar, mereka akan mawas diri. Mereka akan mencari ilmu dan kemampuan sebagai bekal rumah tangga mereka nanti. Tapi jika tidak, mereka akan menghasilkan keluarga yang kualitasnya kurang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI