Mohon tunggu...
johanes jonaz
johanes jonaz Mohon Tunggu... -

just an ordinary traveller

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

What is God?

24 Mei 2013   10:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:06 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bertolak dari blog yang saya baca tentang manusia timah, saya jadi pengen menggambarkan Tuhan dari sudut pandang saya.

Bermula dari penglihatan-penglihatan mahluk luar angkasa dan kejadian lain yang sulit diterima akal (karena ilmu pengetahuan belum bisa menjabarkannya, mungkin) timbul sebuah pertanyaan; do they exist?

Saya menjawabnya : Ada. Mereka ada. Sama seperti keberadaan dinosaurus dan manusia purba, saya mempercayai keberadaan UFO dan alien. Bahkan saya juga percaya, di sebuah tempat, ada mahluk lain yang belum kita ketahui keberadaannya sedang merajut hidup. Mungkin sekelompok lendir berbudaya dan berteknologi tinggi, atau kelompok sinar yang hidup berkoloni.

Lalu apa hubungannya dengan Tuhan? Well, sebelumnya saya minta maaf kalau misalnya saya menyinggung penganut agama tertentu, tidak ada maksud menghina sama sekali. Ini murni cuman sharing pendapat.

Manusia mengenal Tuhan melalui kitab sucinya. Kitab suci, menurut manusia adalah dalil yang mutlak. Hukum absolut yang tidak bisa ditawar lagi kebenarannya. Apa yang ada di dalam kitab suci harus diyakini.

Tapi manusia sering lupa bahwa Tuhan itu nyentrik. Pernah tidak menemukan kisah dalam kitab suci yang rasanya tidak masuk akal? Misalkan saja, konsep dosa adalah ganjarannya neraka. Saya ingat ada kisah dari saudara muslim tentang perempuan tuna susila yang masuk surga gara-gara memberi minum anjing (binatang yg patut dihindari) yang hampir mati. Atau dalam kitab suci umat Kristen tentang kisah penjahat berdosa besar yang disalib bersama-sama Tuhan Yesus, yang pada akhirnya diajak ke surga karena mengakuiNya sebagai Tuhan pada detik-detik kematiannya.

Manusia lupa bahwa Tuhan itu nyentrik. Pada ras yang sama : manusia, Tuhan bisa memberikan pemahaman yang berbeda tentang diriNya. Jika ini bisa dilakukanNya, maka tidak menutup kemungkinan bahwa Tuhan juga membuat ciptaan lain nun jauh disana, diluar jangkauan manusia, ras lain yang tidak kita ketahui bentuknya yang diberiNya pemahaman 180 derajat berbeda dengan pemahaman manusia tentang Tuhan, bisa jadi mereka punya agama dan kepercayaan serta kitab yang berbeda pula.

Tidak salah mengikuti tuntunan kitab suci untuk memahami ketuhanan Tuhan karena kita diciptakan sebagai ras homo sapiens. Tapi berpikr global tentang Tuhan, keluar dari kitab suci juga tidak masalah sebab Tuhan itu nyentrik, maha besar, maha bisa dan tidak satu mahluk pun mampu memahami pikiranNya yang maha luas, err… bisa jadi maunya Tuhan seperti itu sehingga dia menciptakan kubikel yang bernama kitab suci. Pengetahuan manusia tentang Tuhan dibatasi oleh Tuhan sendiri melalui kitab suci. Who knows?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun