Mohon tunggu...
Chandra Eka jaya
Chandra Eka jaya Mohon Tunggu... -

Chandra Eka Jaya, Chandra+Eka+Jaya, Chandra_Eka_Jaya, Chandra.Eka.Jaya, ChandraEkaJaya, #Chandra-Eka-Jaya, #ChandraEkaJaya, #Chandra+Eka+Jaya, #Chandra.Eka.Jaya, #Chandra, #Eka, #Jaya, #Chandra-EkaJaya, Chandra-Ekajaya, #Chandra+Ekajaya, Website: https://mychandraekajaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pembohongan Publik Terkait Rokok Elektrik

7 September 2015   19:55 Diperbarui: 7 September 2015   20:07 16711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ecigarette Carcinogen Reports Misleading
http://www.ecigarette-research.com/w...014/188-frm-jp
Berita tentang “Rokok Elektrik 10 Kali Lipat Lebih Berbahaya Dari Rokok” berawal dari hasil penelitian Profesor Jepang Naoki Kunugita. Dr. Konstantinos Farsalinos menghubungi Profesor Naoki Kunugita terkait pemberitaan media massa tersebut, dan keduanya telah menyimpulkan bahwa media massa menyalahartikan hasil penelitian profesor Jepang tersebut. Baca selengkapnya pada link di atas, kebenaran dari berita pembohongan publik “Rokok Elektrik 10 Kali Lipat Lebih Berbahaya Dari Rokok”.
Artikel diterbitkan pada November 2014

Media pertama yang memberitakan “Rokok Elektrik 10 Kali Lipat Lebih Berbahaya Dari Rokok” adalah UK Daily Mail, yang kemudian banyak dijadikan acuan media massa Indonesia. UK Daily Mail telah mengubah artikel mereka (Dapat ditemukan pada bagian bawah artikel original). UK Daily Mail juga menambahkan kesimpulan sebenarnya dari hasil penelitian Profesor Jepang Naoki Kunugita bahwa “Rokok elektrik terbukti sangat jauh lebih TIDAK berbahaya dibandingkan rokok tembakau”.
Update: UK Daily Mail menghapus artikel mereka tentang ini.
Sebuah langkah profesional yang dilakukan UK Daily Mail, dengan mengubah konten berita mereka setelah tahu kebenarannya, dan akhirnya menghapus berita tersebut. Media massa Indonesia? Sampai saat ini berita tersebut masih dijadikan salah satu acuan hasil penelitian. Mari kita sama-sama berharap gaji reporter Indonesia dinaikkan, supaya orang-orang pintar banyak yang mau jadi reporter.

Gateway Myth Busted?
http://www.ons.gov.uk/ons/rel/ghs/op...hip-to-smoking
Keprihatinan bahwa rokok elektrik dapat dijadikan pintu masuk kepada rokok tembakau terbantahkan oleh hasil penelitian dari Bada Statistik Nasional Inggris ini.
Artikel diterbitkan pada November 2014

 

 

Profesor Peter Killeen adalah seorang behavioural neuroscientist. Dalam video ini, beliau membahas tentang rokok elektrik, nikotin dan relasinya pada kegiatan merokok. Beliau membantah asumsi yang telah beredar puluhan tahun belakangan tentang sifat adiksi nikotin. Rokok tembakau berbahaya bukan karena nikotinnya, tapi tar dan ribuan zat beracun lainnya.
Artikel diterbitkan pada November 2014

Ecig Related Fires Rare
http://www.usfa.fema.gov/downloads/p...cigarettes.pdf
Lebih dari 2.5 juta orang Amerika menggunakan rokok elektrik, dan sebuah dokumen dari Kantor Administrasi Pemadam Kebakaran Amerika mengatakan bahwa kecelakaan yang berkaitan dengan rokok elektrik sangat langka. Hanya 25 kecelakaan yang tercatat antara tahun 2009 dan 2014, dan 52% diantaranya termasuk klasifikasi “api sangat kecil”.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2014

Effectiveness Of The Electronic Cigarette
http://www.mdpi.com/1660-4601/11/11/11220/htm
Sebuah studi yang membuktikan bahwa generasi terbaru rokok elektrik dapat secara cepat dan efektif menurunkan kadar kecanduan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2014

A Longitudinal Study of Electronic Cigarette Use
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25301815
Penelitian yag dilakukan oleh University of Massachusetts Boston ini menyatakan bahwa penggunaan rokok elektrik selama 1 bulan mempunyai tingkat asosiasi yang tinggi pada keberhasilan berhenti merokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2014

Ecigarettes And The Bullshit Assymmetry Principle
http://www.clivebates.com/?p=2426
Clive Bates, mantan direktur dari “Action on Smoking and Health” di London mengatakan bahwa resiko tangan ketiga pada rokok elektrik adalah sebuah kebohongan besar.
Artikel diterbitkan pada September 2014

Diacetyl, Acetyl Propionyl And Eliquids
http://www.ecigarette-research.com/w...2014/178-da-ap
Sebuah studi yang mempelajari tentang kandungan diacetil dan acetil propionil. 74.2% rokok elektrik mengandung diacetil dan acetil propionil, tapi rata-rata berada pada level yang aman, meskipun beberapa berada di level yang lebih tinggi. Meskipun begitu, para peneliti menyimpulkan bahwa rokok tembakau mengandung 100 (seratus) kali lebih banyak diacetil dibandingkan rokok elektrik, dan rokok tembakau mengandung 10 (sepuluh) kali lebih banyak acetil propionil dibandingkan rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada September 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun