Masa remaja dapat disebut tumbuh untuk mencapai kematangan. Namun sesungguhnya istilah ini memiliki arti yang sangat luas yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja bisa juga disebut fase "pencarian diri". Hal ini dikarenakan belum mampu mengfungsikan dan menguasai secara maksimal fungsi fisik dan psikisnya. Tidak sedikit remaja meninggalkan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, hal ini dipengaruhi oleh banyak hal.
Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai. Sedangkan moral merupakan kaidah norma dan pranatayang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukanbagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial.Â
Sehingga nilai moral dapat diartikan sebagai suatu tatanan dimasyarakat yang dianggap benar dan mendorong untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya sebuah keharmonisan di dalam masyarakat. Keterkaitan antara nilai dan moral terhadap perilaku seseorang adalah bahwa nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu dan moral merupakan perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari oleh seseorang. Keterkaitan keduannya pada diri seseorang adalah menentukan perilaku seseorang akan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari dalam sikap dan perilakunya sebagai perwujudan dari sistem nilai dannorma yang mendasarinya tersebut.
Masa remaja adalah masa paling sensitif dan penting dalam kehidupan manusia. Masa remaja bisa juga di sebut masa yang penting dan berbahaya. Lingkungan merupakan peranan penting dalam pengembangan nilai dan moral . Seiring pengembangan zaman, kehidupan remaja saat ini berbeda dengan remaja pada masa lalu. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap nilai dan moral remaja seperti faktor lingkungan yang mencakup aspek psikologis, sosial, budaya,dan fisik kebendaan, baik yang terjadi di keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selain itu juga kondisi psikologis, pola interaksi,pola kehidupan beragama, berbagai sarana rekreasi yang tersedia didalam lingkungannya akan berpengaruh juga terhadap perkembangan nilai dan norma tersebut.Â
Remaja yang tumbuh dan berkembang pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang kondusif yang penuh rasa aman secara psikologis, pola ineraksi yang demokratis, penuh kasih sayang dan religiusdapat diharapkan berkembang menjadi remaja yang berbudi luhur, moralitas tinggi, serta sikap dan perilaku yang terpuji. Sedangkan apabila seorang remaja tumbuh dalam kondisi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang tidak kondusif seperti kondisi psikologis yang penuh dengan koflik, pola interaksi yang tidak jelas, pola asuh yang tidak berimbang, dan kurang religius maka dikhawatirkan akan membentuk remaja yang tidak memliki nilai-nilai luhur,moralitas tinggi, dan sikap terpuji.
Selain itu ada juga beberapa factor-faktor lain yang memengaruhi penurunan nilai moral remaja, seperti :
  - Longgarnya pegangan terhadap agama.
  - Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
  - Budaya yang materialistis, hedonistis dan sekularistis.
  - Belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah.
  - Ingin mengikuti trend.