Pemalang - Tanah longsor merupakan peristiwa pergerakan dari massa batuan ataupun tanah yang disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Umumnya, peristiwa tanah longsor terjadi dikarenakan pengikisan tanah oleh air yang menyebabkan tanah tersebut semakin tipis dan dengan faktor pendorong seperti beban diatasnya akan menyebabkan tanah longsor. Peristiwa tanah longsor sudah sering terjadi di Indonesia dengan kondisi curah hujan yang tergolong tinggi. Begitupula halnya yang terjadi di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang merupakan desa lokasi Tim 1 KKN UNDIP 2022/2023. Kondisi desa ini terlihat masih menyatu dengan alam dikarenakan letaknya pula pada elevasi tinggi dekat dengan perbukitan dan Gunung Slamet. Dengan faktor curah hujan yang tinggi serta struktur bangunan rumah yang saling menimpa, kasus bencana tanah longsor sering terjadi didesa ini.Â
Permasalahan tanah longsor pada Desa Plakaran, dengan cepat dianalisis oleh Johanes Agustian S sebagai salah satu mahasiswa dari Tim KKN untuk diobservasi mengenai data penyebab serta kerugian masyarakat. Hasil akhir dari data yang didapatkan adalah bahwa benar, faktor curah hujan tinggi serta struktur bangunan yang saling menimpa menjadi permasalahan utama, selain itu didapatkan juga data bahwa jenis tanah pada daerah ini cenderung adalah tanah lempung yang menjadi sangat rentan ketika terkena air. Dari hasil informasi mengenai kerugian yang dihasilkan dari bencana tanah longsor ini adalah, kerugian materi seperti barang berharga dan juga kerusakan rumah, tetapi mirisnya sempat timbulnya korban jiwa dikarenakan bencana tanah longsor di Desa Plakaran.
Dari sumber yang diperoleh dari warga desa, penyebab adanya korban jiwa pada saat longsor tersebut adalah kondisi dari korban yang masih berada di dalam rumah saat terjadi hujan deras padahal jika dilihat dari lingkungan tempat tinggal korban dapat diketahui bahwa kemungkinan terjadi longsor saat hujan turun lumayan tinggi.
Atas berbagai informasi serta data yang didapatkan, terpikirkanlah suatu program kerja dengan maksud memberi edukasi tentang mitigasi saat terjadi bencana tanah longsor. Edukasi yang dilakukan berupa pembuatan poster berbentuk standing banner yang memiliki design yang unik dan kreatif. Hal tersebut dilakukan karena kurangnya minat dari masyarakat desa untuk membaca papan informasi yang tertera pada suatu titik tertentu. Oleh karena itu pembuatan poster mitigasi harus menggunakan design yang menarik perhatian mata bagi semua kalangan serta berisi konten yang mudah dipahami.
Dengan menggunakan warna terang serta berisi animasi yang menarik, harapannya akan memancing perhatian dari masyarakat terutama anak-anak untuk dapat membaca poster tersebut. Konten yang diberikan bersifat sederhana dan langsung kepada intinya sehingga tidak menyulitkan dalam pemahaman isi dari poster. Hasil program kerja yang berbentuk Standing Banner ini akan diletakkan di Balai Desa sebagai pusat desa dan diperuntukkan untuk umum. Harapannya adalah ketika sedang ada acara besar pada balai desa ataupun ketika masyarakat sedang melakukan kunjungan ke balai desa, poster mitigasi bencana tanah longsor ini dapat menarik perhatian dari masyarakat sehingga membacanya dan memahami isi dari poster ini. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi kerugian besar yang dirasakan oleh masyarakat seperti sampai jatuhnya korban jiwa.Â
Penulis: Johanes Agustian S - - Teknik Geologi - - Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lokasi: Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H