Kunjungan  ke rumah opa Alo di Sikumana, Kota Kupang, Provinsi NTT,  bagi saya dan istri adalah kunjungan wajib. Selain opa Alo adalah adik kandung dari Bapak, ia juga kami rasakan sebagai wakil dari orang tua kami di kota ini.
Momen berada di rumah opa adalah momen kental dengan cerita. Aloysius Hanubeo adalah nama yang melekat pada diri Opa.
Ia adalah pensiunan guru dan pernah cukup lama menjadi salah satu pengawas Sekolah Menengah  se-provinsi NTT.
Usianya 73 tahun tapi dari segi fisik dan semangat, ia pribadi yang hangat dan  bersemangat, apalagi untuk urusan belajar hal-hal baru.
Sebagai orang tua di usia ini, Ia cukup familiar dengan gawai.Â
Berbagai aplikasi yang berkaitan dengan kerja-kerja tambahan di masa tua seperti mengajar para guru, menulis modul dan lain sebagainya akan ia tanyakan pada kami. Â
Ia tidak segan-segan menanyakan hal-hal yang kurang ia pahami. Selain mempersiapkan modul-modul, opa Alo masih aktif sebagai pengawas Koperasi dan tentu saja  aktif sebagai pengurus  Gereja.
Para tetangga yang lewat di depan rumah, selalu bersemangat untuk sekedar bertukar kelakar yang akan dibalas opa dengan sengit. Semuanya selalu berhasil  memancing  gelak tawa  yang ramai.
 Di lingkungan keluarga besar, opa (dan almarhum Oma) adalah magnet.
Kehadiran mereka selalu dinanti karena koleksi bahan  kelakar nan santun mereka tidak pernah habis.