Pelaksanaan diklat Wawasan Kebhinekaan Global dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2023 yang diikuti sebanyak 27 mahasiswa kelas 002 IPS. Kegiatan ini terlaksana dengan suasana seru dan kreatif karena di dalamnya mahasiswa PPG tidak hanya mendapatkan materi saja, melainkan juga berperan aktif dalam forum diskusi. Diklat WKG kali ini mengusung 5 topik antara lain:
1. Dunia yang berwarna
Perbedaan latar belakang budaya setiap warga negara Indonesia merupakan keunikan bangsa ini dan hendaknya tidak dijadikan sebagai dasar dari perilaku yang intimidatif. Dunia yang berwarna pula juga dapat terwujud jika setiap manusia bisa menghargai perbedaan latar belakang setiap suku, agama, dan ras. Begitu pula di sekolah, guru pasti menemukan banyak karakteristik peserta didik seperti suku, agama, ras, budaya, gaya belajar, dan lain-lain. Sebagai calon guru, mahasiswa diharapkan mampu untuk menyikapi keberagaman peserta didik dengan mengembangkan dan menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat yang dimilikinya.
2. Negeri penuh harmoni
Moderasi dalam beragama merupakan syarat mutlak demi terciptanya toleransi antar umat beragama. Tidak bisa dipungkiri bahwa fanatisme dalam beragama dapat menjadi faktor utama penyebab perpecahan di setiap negara, faktor tersebut dapat dihilangkan apabila setiap umat beragama tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan ajaran agama masing-masing. Mahasiswa PPG diminta untuk berpikir kritis terkait cara yang dapat ia terapkan sebagai guru dalam upaya menciptakan suasana sekolah yang penuh toleransi diantaranya melaksanakan P 5 (Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai salah satu agenda kurikulum merdeka. Ada enam indikator Pelajar Pancasila. (1).Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, (2). mandiri, (3). bernalar kritis, (4). kreatif, (5). bergotong royong dan (6). berkebinekaan global.
3. Damai dimulai dari diri
Menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri tanpa membandingkan kehidupan orang lain dapat membuat hidup setiap individu menjadi damai dan terbebas dari rasa iri maupun dengki terhadap sesama manusia. Berdamai dengan diri sendiri juga penting agar kita dapat selalu berpikiran positif dan dapat menghargai pilihan hidup yang dijalankan oleh orang lain.
Pada topik ini dosen meminta mahasiswa PPG memilih salah satu huruf pada nama mahasiswa, kemudian menuliskan salah satu kata dengan afirmasi positif dengan harapan menumbuhkan rasa percaya diri dan self love pada diri mahasiswa. Dosen juga membagikan tips untuk membangun semangat di pagi hari salah satunya yaitu berterimakasih pada diri sendiri untuk hal-hal baik yang sudah berhasil dilakukan, ini tidak hanya berlaku untuk hal besar saja, tetapi dimulai dari hal-hal sederhana seperti terimakasih pada diri sendiri karena sudah bangun tepat waktu, merapikan tempat tidur, berdoa, dan sebagainya. Merangsang afirmasi positif dalam diri calon guru bermanfaat untuk menumbuhkan pikiran yang positif juga dan diharapkan dapat memberikan afirmasi positif pada peserta didik yanh diajar kelak, karena "Mencintai orang lain, Mencintai pekerjaan sebagai seorang guru, dimulai dengan Mencintai diri sendiri"
4. Sekolahku yang Bhinneka
Pentingnya memahami bahwa setiap warga negara memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Di topik ini kita diajarkan bahwa di lingkungan sekolah memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan setiap warga sekolah hendaknya saling menghargai dan mengapresiasi perbedaan yang ada. Sebagai calon guru, mahasiswa PPG diminta untuk membentuk kelompok diskusi serta bermain peran yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan yang birokratis, teliti, dan hati-hati, Guru Kreatif, Orangtua yang Konservatif, dan Siswa yang Eksploratif dengan mendiskusikan beberapa masalah diantaranya :