Mohon tunggu...
Johandi Rahma Rafani
Johandi Rahma Rafani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Seorang calon pendidik yang sedang menempuh pendidikan profesi guru. Suka main game dan baca - baca novel untuk mengisi waktu luang. konten favorit saya adalah konten tentang sejarah terutama pada waktu perang dunia I dan II

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global Universitas Negeri Malang

11 Januari 2024   09:32 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:03 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan diklat Wawasan Kebhinekaan Global dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2023 yang diikuti sebanyak 27 mahasiswa kelas 002 IPS. Kegiatan ini terlaksana dengan suasana seru dan kreatif karena di dalamnya mahasiswa PPG tidak hanya mendapatkan materi saja, melainkan juga berperan aktif dalam forum diskusi. Diklat WKG kali ini mengusung 5 topik antara lain:

1. Dunia yang berwarna

Perbedaan latar belakang budaya setiap warga negara Indonesia merupakan keunikan bangsa ini dan hendaknya tidak dijadikan sebagai dasar dari perilaku yang intimidatif. Dunia yang berwarna pula juga dapat terwujud jika setiap manusia bisa menghargai perbedaan latar belakang setiap suku, agama, dan ras. Begitu pula di sekolah, guru pasti menemukan banyak karakteristik peserta didik seperti suku, agama, ras, budaya, gaya belajar, dan lain-lain. Sebagai calon guru, mahasiswa diharapkan mampu untuk menyikapi keberagaman peserta didik dengan mengembangkan dan menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat yang dimilikinya.

2. Negeri penuh harmoni

Moderasi dalam beragama merupakan syarat mutlak demi terciptanya toleransi antar umat beragama. Tidak bisa dipungkiri bahwa fanatisme dalam beragama dapat menjadi faktor utama penyebab perpecahan di setiap negara, faktor tersebut dapat dihilangkan apabila setiap umat beragama tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan ajaran agama masing-masing. Mahasiswa PPG diminta untuk berpikir kritis terkait cara yang dapat ia terapkan sebagai guru dalam upaya menciptakan suasana sekolah yang penuh toleransi diantaranya melaksanakan P 5 (Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai salah satu agenda kurikulum merdeka. Ada enam indikator Pelajar Pancasila. (1).Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, (2). mandiri, (3). bernalar kritis, (4). kreatif, (5). bergotong royong dan (6). berkebinekaan global.

3. Damai dimulai dari diri

Menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri tanpa membandingkan kehidupan orang lain dapat membuat hidup setiap individu menjadi damai dan terbebas dari rasa iri maupun dengki terhadap sesama manusia. Berdamai dengan diri sendiri juga penting agar kita dapat selalu berpikiran positif dan dapat menghargai pilihan hidup yang dijalankan oleh orang lain.

Pada topik ini dosen meminta mahasiswa PPG memilih salah satu huruf pada nama mahasiswa, kemudian menuliskan salah satu kata dengan afirmasi positif dengan harapan menumbuhkan rasa percaya diri dan self love pada diri mahasiswa. Dosen juga membagikan tips untuk membangun semangat di pagi hari salah satunya yaitu berterimakasih pada diri sendiri untuk hal-hal baik yang sudah berhasil dilakukan, ini tidak hanya berlaku untuk hal besar saja, tetapi dimulai dari hal-hal sederhana seperti terimakasih pada diri sendiri karena sudah bangun tepat waktu, merapikan tempat tidur, berdoa, dan sebagainya. Merangsang afirmasi positif dalam diri calon guru bermanfaat untuk menumbuhkan pikiran yang positif juga dan diharapkan dapat memberikan afirmasi positif pada peserta didik yanh diajar kelak, karena "Mencintai orang lain, Mencintai pekerjaan sebagai seorang guru, dimulai dengan Mencintai diri sendiri"

4. Sekolahku yang Bhinneka

Pentingnya memahami bahwa setiap warga negara memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Di topik ini kita diajarkan bahwa di lingkungan sekolah memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan setiap warga sekolah hendaknya saling menghargai dan mengapresiasi perbedaan yang ada. Sebagai calon guru, mahasiswa PPG diminta untuk membentuk kelompok diskusi serta bermain peran yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan yang birokratis, teliti, dan hati-hati, Guru Kreatif, Orangtua yang Konservatif, dan Siswa yang Eksploratif dengan mendiskusikan beberapa masalah diantaranya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun