Gerhana bulan total atau yang sering disebut dengan blood moon menghiasi langit di Indonesia pada Rabu petang pukul 15:15:33 WIB hingga 20:33:43 WIB.Warna bulan yang mencorak dengan warna merah menarik antusias warga di seluruh Indonesia dikarenakan warnanya seperti bulan terlabur dengan darah. menurut cecep yang merupakan Astronom sekaligus narator Planetarium dan Observatorium Jakarta, Terjadinya warna merah disebabkan karna adanya indikator kualitas udara di suatu kota.semakin kotor polusi yang terdapat di tempat kita semakin indah warna gerhana bulan
Begitu banyak antusiasme masyarakat mengenai fenomena itu,tetapi saya akan membahas yang paling menarik yang saya lihat mengenai dampak gerhana bulan di Indonesia.
- Terjadinya gerhana bulan di manado menarik antusias masyarakat dimanado.sampai-sampai masyarakat banyak berkumpul diluar untuk menyaksikan fenomena tersebut dan mengambil foto dengan seluler mereka. Bukan hanya masyarakat tetapi lingkungan di sekitar manado ikut terkena dampaknya. Seperti tingginya muka air laut yangTerlihat pantai dekat Jalan Piere Tendean (Boulevard) Manado. Tingginya muka air laut tidak seperti biasanya. kejadian tersebut terjadi di manado sekitar pukul pukul 18.42 hingga 19.42 Wita. Kejadian fenomena itu terjadi selama 1 jam. Setelah 1 jam berlalu, suasana di lingkunganpantai sangat berangin kencang dan membuat dedaunan kering yang berjatuhan beterbangan dengan arah yang berbeda-beda.
- Lalu ada di daerah Jakarta di kawasan taman Ismail marzuki,cikini,Jakarta pusat. Puluhan warga mendatangi daerah tersebut,khusunya para anak muda.berbagai macam antusias masyarakat banyak terjadi disana dimana masyarakat banyak memegang seluler untuk mengabadikan gambar dari fenomena tersebut. Bahkan adanya penyediaan 4 teropong di atas gedung atrium yang bebas maupun gratis dipakai oleh warga. Begitu besarnya antusiasme masyarakat,mereka rela menunggu antrian demi melihat “blood moon”.tetapi mereka memiliki penyesalan karena posisi bulan yang tertutup dengan awan sehingga bulan terlihat mendung.
Terkadang masyarakat mengabadiakan fenomena ini dengan sangat mengagumkan atau pun bangga,tetapi pernahkah anda berfikir apa maksud dari fenomena ini? Terjadinya “blood moon” disebabkan betapa kotornya bumi kita yang dipenuhi dengan polusi udara kumpulan dari beberapa debu yang dipantul dari atmosfir bumi. Efek semburan atmosfer Bumi yang terpampang di permukaan Bulan, menyebabkan Bulan yang semula berwarna putih agak kekuningan, menjadi merah darah. Semakin tebal kumpulan debu di atmosfer akan semakin merah warna bulan. Maka dari itu kita sebagai masyarakat yang menghuni bumi ini harus memiliki rasa kawatir akan masa depan dari bumi kita dan tertuju dengan pembetulan atmosfir bumi yang semakin menipis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H