Sambungan dari: Mikrobioma Ibu Hamil, Bagian 1/2
Antibodi yang ditransfer dalam ASI bisa berinteraksi langsung dengan mikroba penghuni saluran gastrointestinal (GI) bayi, di mana populasi spesies komensal dijaga agar tetap terkendali dan mikroba dipastikan agar tetap berada dalam lumen usus, sehingga mencegah aktivasi yang tidak tepat dari respon imun adaptif lokal.
Transfer antibodi ini mungkin sebagian menjelaskan mengapa neonatus yang diberi ASI kurang rentan dalam mengembangkan Enterokolitis Nekrotisasi (Necrotizing Enterocolitis/NEC), inflamasi usus besar yang parah dan seringkali fatal yang bisa terjadi ketika bayi lahir prematur.
Alasan mengapa bayi prematur sangat rentan terhadap NEC tidak jelas, tetapi secara luas dipostulasikan sebagai konsekuensi dari sistem imun yang belum matang bereaksi berlebihan terhadap kolonisasi tiba-tiba pada saluran pencernaan, sesuatu yang biasanya ditangani oleh bayi cukup bulan tanpa masalah.
Pada 2019, Kathyayini Gopalakrishna dan rekan-rekannya di Pusat Medis Rumah Sakit Anak Universitas Pittsburgh menunjukkan pentingnya antibodi IgA spesifik bakteri dalam mencegah ekspansi berlebihan dari Enterobacteriaceae, ciri klasik NEC, dalam usus bayi prematur.
Ini dan hasil lainnya menyiratkan bahwa edukasi imun pada minggu-minggu terakhir sebelum kelahiran penting bagi sistem imun bayi untuk mentoleransi bakteri ramah.
Antibodi yang diturunkan dari ibu tampaknya mengerem jalur inflamasi untuk melindungi usus dari kerusakan yang tidak perlu saat pertama kali terpapar ke dunia mikroba. Selain berfungsi di saluran GI, antibodi penargetan komensal dari ASI bisa secara aktif diangkut melintasi sawar epitel usus bayi dan ke dalam sirkulasinya, dan akhirnya menyebar ke seluruh tubuh. Setidaknya sebagian dari antibodi antikomensal ini bisa melintasi-bereaksi dengan patogen.
Wen Zheng dan kolega-koleganya di Sekolah Medis Harvard berhipotesis bahwa transfer transepitel antibodi antikomensal reaksi silang ini, dari ASI ke aliran darah bayi, bisa  menjelaskan perlindungan yang teramati pada tikus neonatus dari infeksi patogen sistemik.
Meskipun tidak jelas apakah transfer antibodi melintasi plasenta dalam rahim berkontribusi terhadap perlindungan dalam model ini, tampaknya antibodi itu bertindak bersama dengan antibodi yang diangkut melalui ASI untuk melindungi neonatus.
Metabolit mikroba juga mempengaruhi imunitas bayi. Mikrobiota ibu bukan tidak kaku dan lebih banyak membentuk sistem imun anak daripada menginduksi produksi antibodi yang dimiliki bersama dengan bayi baru lahir.