Pendapatan tambahan yang lebih besar diperoleh dari penjualan layangan kain yang harganya bervariasi mulai Rp. 45.000 sampai dengan Rp. 100.000, tergantung ukurannya. Di antara layangan kain itu ada yang benangnya dijual terpisah, yang berarti penambahan keuntungan juga.
Namun, tingkat ketidakpastian lakunya layangan kain ini lebih tinggi karena harganya yang mahal, kadang-kadang beberapa hari 1 layangan pun tidak dibeli orang, kadang-kadang hanya satu layangan, dan sehari sebelum 17 Agustus kemarin, ada 3 layangan kain yang laku, yang kata bu Rizki lumayan buat menutupi biaya PDAM bulan ini.
Pengelolaan maksimum yang dimaksudkan dalam judul artikel ini tentunya sudah bisa kita duga, antara lain:
1. Mengutamakan pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari.
2. Membuat sebuah pos tabungan untuk membayar uang kontrakan rumah ketika jatuh tempo.
3. Membuat sebuah pos tabungan lain untuk biaya-biaya pendidikan, walau ini kadang-kadang tertunda dan perlu meminta perpanjangan waktu ke sekolah Rizki yang sekarang sudah di SMP kelas 1 dan Afifah yang baru masuk TK A.
4. Ketika pendapatan harian sedang bagus-bagusnya, satu Rupiah tetap dipandang sebagai satu Rupiah agar terhindar dari keborosan.
5. Kebutuhan lain-lain dipenuhi berdasarkan situasi keuangan, yang hanya dilakukan jika ada uang ekstra hasil menjual kembang api dan layangan.
6. Pak Rizki sekarang juga melakukan pekerjaan sampingan menjadi penarik ojek online sebgai upaya untuk sedikit meningkatkan pendapatan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini.
Pengalaman membuat seseorang untuk beradaptasi, yang pada gilirannya menjadi sebuah kebiasaan hidup yang penuh keprihatinan, namun orang tersebut harus tetap bertahan, pantang menyerah, sampai situasi memasuki sebuah new normal, atau, syukur-syukur normal seperti sebelum pandemi merebak.
Dalam hal ini, memasak sendiri di rumah alih-alih makan di luar, merupakan sebuah alternatif yang bisa sangat mengirit pengeluaran dari pendapatan minimum, yang mau tidak mau harus dikelola secara maksimum itu.
Itulah pembelajaran hidup yang saya dapatkan dari keluarga ayah Rizki.