Semakin besar perbedaan sifat optik dari 2 medium yang dilalui cahaya, semakin besar pula pembiasannya. Fenomena ini sering kita jumpai dalam praktik sehari-hari. Ingat apa yang terjadi ketika kita memasukkan sendok ke dalam segelas air. Tampaknya sendok itu memiliki celah tajam tepat pada batas antara air dan udara.
Pembiasan cahaya diketahui sebelum Newton, tetapi tidak ada yang tahu bagaimana sinar-sinar dengan warna yang berbeda dibiaskan.
Dalam eksperimen pertamanya (secara keseluruhan Newton melakukan 33 eksperimen, berulang setiap kali), Newton menetapkan bahwa "sinar dengan yang warna berbeda juga berbeda dalam derajat pembiasannya."
Eksperimen ke-3 memungkinkan Newton menarik kesimpulan penting berikut ini:
"Cahaya matahari terdiri dari sinar-sinar dengan pengaturan ulang yang berbeda."
Dalam sebuah ruangan yang sangat gelap, pada sebuah lubang bundar yang lebarnya kira-kira 1/3 inci yang diletakkan pada jendela yang tertutup, Newton menempatkan sebuah prisma kaca, di mana berkas cahaya matahari yang masuk pada lubang itu bisa dibiaskan ke atas menuju dinding kamar di depannya, dan di sana membentuk citra matahari yang berwarna. Sumbu prisma (yaitu garis yang melalui bagian tengah prisma dari satu ujung ke ujung lain yang sejajar dengan tepi sudut bias) dalam eksperimen ini dan eksperimen berikutnya tegak lurus terhadap sinar datang.
Eksperiman Newton mengenai cahaya. Saat melewati prisma pertama, cahaya matahari diubah menjadi spektrum. Bukaan pada layar yang ditempatkan antara prisma-prisma memungkinkan hanya 1 sinar berwarna lewat. Karena alasan ini, saat melewati prisma kedua, cahaya tidak lagi membentuk berkas sinar divergen.
Di dekat sumbu ini Newton memutar prisma perlahan, dan melihat cahaya yang dibiaskan di dinding atau gambar matahari yang berwarna pertama-tama turun dan kemudian naik. Antara turun dan naik ketika gambar tampak diam, prisma dihentikan sehingga berada dalam posisi tetap dan tidak dipindahkan lagi.
Cahaya dibiaskan jatuh tegak lurus pada selembar kertas putih pada dinding. Â Gambar dan dimensi bayangan matahari yang terbentuk di atas kertas oleh cahaya itu diamati.
Catatan:
Penguraian cahaya putih menjadi spektrum sinar berwarna disebut dispersi.
Kepustakaan:
1. Steinhaus, A., The Nine Colours of Rainbow, Sobolfy, D. (Transl.), MIR Publishers, Moskow, 1966.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.