Dari teman-teman saya, saya mengamati bahwa orang-orang yang paling memahami dinamika gerak dan manfaat yang diperoleh dari berjalan kaki adalah orang Jepang.
Berjalan maupun berlari tentunya berkaitan erat dengan gaya gravitasi, dan mari kita lihat ulasannya dalam Topik Gravitasi dari Fisika untuk Hiburan.
Hal-hal yang kita lakukan ribuan kali sehari, dan hari demi hari sepanjang hidup, seharusnya menjadi hal-hal yang sangat kita pahami bukan?
Namun, sebenarnya pemahaman kita masih jauh dari yang seharusnya dalam hal, misalnya berjalan dan berlari.
Agar memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya kita lakukan ketika kita berjalan dan berlari, atau apa beda berjalan dan berlari, mari kita lihat apa yang dikatakan ahli fisiologi tentang berjalan dan berlari. Uraian ini akan mengejutkan banyak orang.
Bagaimana seseorang berjalan. Rangkaian posisi ketika sedang berjalan.
Menurut Prof. Paul Bert dalam bukunya Lectures on Zoology (Kuliah tentang Zoologi):
Misalkan seseorang berdiri dengan satu kaki, yaitu kaki kanan. Orang itu lalu mengangkat tumitnya, sambil membungkuk ke depan. Ketika orang itu berjalan, dia mendorong kakinya menjauh dari tanah, dengan mengerahkan tambahan sekitar 20 kg selain berat badannya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan ketika berdiri, dia memberikan tekanan yang lebih besar ke tanah ketika sedang bergerak.
Dalam posisi seperti itu, gaya tegak lurus dari pusat atau gravitasi secara alami akan berada di luar alas sepatu dan orang tersebut pasti akan jatuh ke depan. Namun begitu dia mulai berjalan, kaki kirinya yang semula tertahan dia gerakkan dengan cepat ke depan, sehingga posisinya menjadi tegak lurus dengan pusat gravitasi.
Dengan demikian, gaya tegak lurus itu bekerja pada luas permukaan yang dibatasi oleh garis-garis yang menghubungkan titik-titik penopang kedua kaki. Dengan demikian keseimbangan dipulihkan dan orang itu pun melangkah maju.