Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fisika untuk Hiburan 61 (Cahaya): Melihat Tembus Pandang

8 Agustus 2021   07:00 Diperbarui: 8 Agustus 2021   16:17 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Periskop kapal selam. Sumber:cloudfront.net

Kali ini kita akan membahas tentang ilusi optik dan aplikasinya dalam alat sinar-X tiruan, periskop, dan jubah tidak kasat mata, dalam topik Cahaya dari Fisika untuk Hiburan, yang saya gabungkan dengan bahan dari sebuah jurnal yang membahas topik yang sama.

Sudah sejak lama, para ilusionis telah menggunakan berbagai ilusi optik untuk menyesatkan penglihatan penonton dengan trik mereka. Rahasia dari trik semacam itu cukup mudah: susunan optik yang menggunakan cermin dan lensa sedemikian rupa sehingga sinar dipantulkan pada sudut yang tepat.

Prinsip yang sama digunakan dalam alat sinar-X tiruan yang ditemukan pada abad ke-20, dan periskop yang digunakan pada kapal selam.  Efek ilusi optik (atau efek mispersepsi realitas) dalam beberapa hal merupakan alternatif untuk tembus pandang.

Lebih-lebih lagi, saat ini ada sejumlah penelitian yang dikhususkan tepatnya ke ilusi optik, yang terlihat pada pandangan pertama seperti efek tembus pandang.

Alat sinar-X tiruan memungkinkan orang melihat cahaya melewati benda-benda buram, bukan hanya kertas tebal tetapi bahkan pisau, yang sebenarnya tidak bisa ditembus oleh sinar-X. Pada 1890-an orang bisa membeli alat aneh ini. Perelman, penulis buku Physics for Entertainment, mengatakan bahwa dia ingat betapa bingungnya dia pada masa itu, ketika dia masih seorang anak sekolah, ketika melihat perangkat yang cerdik ini untuk pertama kalinya.

Alat sinar-X tiruan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 132.
Alat sinar-X tiruan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 132.

Gambar di atas, yang menunjukkan prototipe alat sinar-X itu, membuka sebuah rahasia. Alat itu memiliki 4 cermin kecil , masing-masing dengan kemiringan 45, untuk memantulkan dan memantulkan kembali sinar yang datang dari objek. dan dengan demikian mengarahkannya mereka ke sekitar penghalang buram.

Periskop. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 133.
Periskop. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 133.


Militer secara ekstensif menggunakan perangkat serupa, yaitu periskop (lihat gambar di atas) yang memungkinkan mereka untuk mengikuti gerakan musuh tanpa memaparkan diri mereka pada bahaya tembakan musuh.

Semakin jauh objek dari periskop, semakin kecil bidang penglihatan pengamat. Susunan khusus lensa optik digunakan untuk memperbesar bidang penglihatan. Namun, karena lensa menyerap sebagian cahaya yang masuk ke periskop, maka bayangan yang diperoleh menjadi kabur. Ini membatasi ketinggian periskop, dengan ketinggian sekitar 20 meter yang sudah dekat dengan "langit-langit."

Periskop yang tinggi memberikan bidang penglihatan yang sangat kecil dan gambar yang kabur, terutama dalam cuaca berawan.

Komandan kapal selam juga menggunakan periskop untuk mengawasi kapal yang hendak mereka serang. Meskipun jauh lebih rumit daripada periskop tentara, periskop kapal selam ini, yang menonjol keluar dari air ketika kapal selam menyelam ke dalam air, pada prinsipnya sama, memiliki susunan cermin (atau prisma) yang serupa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun