Ini sekali lagi merupakan manifestasi dari hukum inersia yang sama, yang mencegah kita melakukan perjalanan dengan cara Bergerac.*
*Cyrano de Bergerac, lihat artikel saya: Fisika untuk Hiburan 1: Mekanika Dasar, Cara Traveling Termurah.
Ketika berada di dalam pesawat, benda berat bergerak bersama-sama dengan pesawat itu, namun ketika dijatuhkan dan dipisahkan dari pesawat, benda berat tidak kehilangan kecepatan awalnya.
Ketika jatuh, benda berat itu terus bergerak di udara dengan arah yang sama dengan pesawat. Jika kedua geraknya, baik yang tegak lurus maupun horizontal, diresolusikan, maka hasilnya adalah beban berat itu menelusuri sebuah lintasan melengkung, yang mempertahankan benda berat tetap di bawah pesawat dengan syarat, tentu saja, bahwa pesawat itu tidak menyimpang dari jalur aslinya atau terbang lebih cepat.
Faktanya, benda berat mengikuti lintasan yang sama dengan benda yang dilemparkan secara horizontal, misalnya peluru yang ditembakkan dari sebuah pistol horizontal, yang akan bergerak dalam sebuah lintasan berbentuk busur yang berakhir di tanah.
Perhatikan bahwa semua disebutkan di atas akan berlaku jika resistansi udara diabaikan, karena sebenarnya udara menghambat gerakan vertikal dan horizontal, sehingga benda berat secara bertahap tertinggal di belakang pesawat.
Benda berat yang dijatuhkan dari pesawat yang sedang bergerak tidak akan jatuh secara vertikal ke bawah, tetapi sepanjang sebuah lintasan yang melengkung.
Penyimpangan dari lintasan garis lurus mungkin cukup besar ketika pesawat berada di ketinggian dan terbang dengan cepat. Pada hari yang tidak berangin, benda berat yang dijatuhkan dari pesawat yang terbang pada ketinggian 1.000 meter dengan kecepatan 100 km/jam akan mendarat sekitar 400 meter di depan tempat yang berada tepat di bawah pesawat ketika benda berat itu dijatuhkan (lihat gambar di atas).
Kita akan menemukan jawaban atas masalah itu dengan cukup mudah, tentu saja asalkan kita mengabaikan resistansi udara. Rumus untuk menghitung panjang lintasan yang ditempuh benda berat dengan gerak yang dipercepat beraturan adalah: S = 1/2 gt^2 dimana t = (2S/g)^1/2. Ini berarti bahwa dari ketinggian 1.000 meter, benda berat membutuhkan waktu ((2 x 1.000)/9,8)^1/2 atau 14 detik untuk jatuh.
Dalam periode waktu ini benda berat akan bergerak maju secara horizontal sejauh (100.000/3.600) x 14 = 390 meter.
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.