Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 29 (Cairan): Prinsip Bernoulli dan Konsekuensinya

1 Agustus 2021   17:50 Diperbarui: 1 Agustus 2021   17:55 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prinsip Bernoulli. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-vector/bernoullis-principle-kinetic-energy-increases-expense-1464499364

Ketika belajar fisika di SMA, para siswa pasti mengetahui tentang Prinsip Bernoulli. Prinsip ini dinamakan menurut nama Daniel Bernoulli (8 Februari 1700-27 Maret 1782), seorang  matematikawan dan fisikawan Swiss yang merupakan salah satu dari banyak matematikawan terkemuka dalam keluarga Bernoulli dari Basel.

Bernoulli terutama dikenang karena aplikasi matematikanya pada mekanika fluida dan karena karya rintisannya dalam probabilitas dan statistik. Prinsip Bernoulli adalah contoh khusus dari konservasi energi, yang menguraikan tentang matematika dari mekanisme yang mendasari pengoperasian dua teknologi penting abad ke-20, yaitu karburator dan sayap pesawat.

Prinsip Bernoulli yang pertama kali dikemukakan pada 1726 itu berbunyi:
Dalam suatu aliran udara atau air, tekanan besar jika kecepatan kecil dan sebaliknya. Dengan kata lain: Tekanan berbanding terbalik dengan kecepatan.

Catatan:
Tidak seperti artikel-artikel saya sebelumnya yang menghilangkan nomor gambar dan menggantinya dengan "gambar di atas" atau "gambar di bawah," karena pembahasan tentang Prinsip Bernoulli menggunakan banyak gambar, maka saya mempertahankan penomoran gambar-gambar tersebut sesuai dengan yang tertera dalam buku Physics for Entertainment, Jilid 2.

Gambar 67 mengilustrasikan tentang Prinsip Bernoulli.

Kiri: Gambar 67. Prinsip Bernoulli. Kanan: Gambar 68. Percobaan cakram. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 115.
Kiri: Gambar 67. Prinsip Bernoulli. Kanan: Gambar 68. Percobaan cakram. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 115.

Ilustrasi prinsip Bernoulli (Gambar 67). Dalam "leher botol" (a) dari tabung AB, tekanan lebih kecil daripada di bagian yang lebih lebar (b). 

Udara dihembuskan melalui tabung AB. Kecepatan udara sangat besar dalam "leher botol," tapi lebih kecil di bagian yang lebih lebar b. Dimana kecepatan udara besar, tekanannya kecil dan sebaliknya. Karena tekanan yang lebih rendah pada titik a, maka cairan dalam tabung C naik, sedangkan peningkatan tekanan di titik b memaksa turun zat cair dalam tabung D.

Pada Gambar 68, tabung T dipasang pada cakram DD; udara dihembuskan melalui T dan lebih jauh melewati cakram dd yang tidak diketatkan. Udara di antara kedua cakram memiliki kecepatan yang besar yang dengan cepat berkurang ketika semakin dekat ke tepi, karena penampang aliran udara bertambah besar dengan cepat dan karena inersia udara yang mengalir keluar dari celah di antara cakram-cakram harus diatasi.

Namun, karena tekanan yang diberikan oleh udara di sekitar cakram besar karena kecepatannya kecil, sedangkan, sebaliknya, tekanan yang diberikan oleh udara di antara cakram-cakram kecil, karena kecepatannya besar, maka udara luar yang tekanannya lebih besar merapatkan cakram-cakram sama dengan intensitas yang lebih kuat, udara yang dihembuskan melalui T semakin intensif.

Kiri: Gambar 69. Cakram DD naik sepanjang batang P ketika semburan air turun di atasnya. Kanan: Gambar 70. Air semburan menopang bola kecil di udara. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 116.
Kiri: Gambar 69. Cakram DD naik sepanjang batang P ketika semburan air turun di atasnya. Kanan: Gambar 70. Air semburan menopang bola kecil di udara. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 116.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun