Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 8 (Cairan): Laut di Mana Orang Tak Pernah Tenggelam

26 Juli 2021   21:11 Diperbarui: 26 Juli 2021   21:27 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berenang di Laut Mati. Sumber: Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 88.

Sebagai contoh, tanda beban pada gambar di atas adalah singkatan dari batas pencelupan, yaitu:
FW dalam air tawar.
IS di Samudera Hindia pada waktu musim panas.
S dalam air asin di musim panas.
SW dalam air asin di musim dingin.
WNA di Atlantik Utara di musim dingin.

Rusia memperkenalkan tanda wajib pada 1909.

Kesimpulannya, ada jenis air, yang bahkan dalam keadaan murni tanpa campuran, jauh lebih berat daripada air biasa. Berat jenis air ini 1,1 g/cm3, atau 10 persen melebihi air biasa. Di kolam renang yang diisi dengan air ini bahkan perenang pemula pun tidak akan pernah tenggelam.

Disebut air berat, rumus kimianya adalah D2O (komponen Hidrogennya terbuat dari atom yang 2 kali lebih berat dari Hidrogen biasa dan disimbolkan dengan D). Ada jumlah yang tidak signifikan dari air "berat" dalam air biasa, sekitar 8 gram dalam setiap ember.

Ada 17 jenis yang mungkin dari air "berat" D20, yang sekarang diperoleh dalam bentuk yang hampir murni hanya dengan campuran 0,05% air biasa. Air "berat" ini banyak digunakan dalam teknologi nuklir dan, khususnya, dalam reaktor atom. Air "berat" diperoleh secara komersial dan dalam jumlah besar dari air biasa.

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 26 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun