Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Albert Balink, Perintis Perfilman Indonesia Sejak 1934

21 Juli 2021   14:11 Diperbarui: 21 Juli 2021   16:10 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sulangan untuk Ratu Wilhelmina. Sumber:collectie.wereldculturen.nl

Pada 1948, Balink menerbitkan sebuah kajian sosioekonomi Karibia, My Paradise is Hell. Pada 1950-an dia menjadi editor majalah The Knickerbocker, sebuah publikasi dia dirikan untuk orang Amerika-Belanda. Dengan majalah itu dia membantu pemain bisbol Han Urbanus berlatih dengan New York Giants dan mengetuai William the Silent Award Committee.

Pada awal 1953 Balink menjabat sebagai eksekutif Holland Flood Relief Inc., yang membantu mengkoordinasikan upaya bantuan selama banjir Laut Utara tahun 1953. Balink juga seorang pemain tenis amatir yang aktif.

Balink meninggal di Pensacola, Florida, pada 8 Februari 1976, meninggalkan karya-karya:
De Merapi Dreigt, 1934.
Pareh, 1936.
Terang Boelan, 1937.

Catatan:
Java Pacific Film (JPF) yang didirikan oleh Albert Balink di Batavia menjadi cikal bakal Perum Produksi Film Negara (PFN) yang didirikan pada 1975.

Kepustakaan:
1. Albert Balink.
2. Alchetron, Albert Balink.
3. Java Pacific Film.
4. Mannus Franken.
5. Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.
6. Saeroen.

Jonggol, 21 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun