Rutherfordium dinamakan menurut nama ilmuwan Selandia Baru Ernest Rutherford yang pada 1913 menyarankan bahwa setiap atom memiliki nukleus atau inti.
Rutherfordium murni disintesis oleh para peneliti di laboratorium.
2. Dubnium (Db), nomor atom 105
Butuh waktu hampir 30 tahun bagi para ilmuwan untuk menyepakati nama untuk unsur ini.
Dubnium akhirnya dinamakan menurut nama kota Dubna di Rusia, tempat atom pertama dari unsur radioaktif buatan ini dibuat pada 1968. Namun, tim ilmuwan Amerika yang dipimpin oleh Albert Ghiorso juga menghasilkan sampel unsur tersebut pada saat yang sama.
Unsur radioaktif ini memiliki 12 isotop dengan jumlah netron yang berbeda.
3. Bohrium (Bh), nomor atom 107
Bohrium adalah unsur buatan yang dinamakan menurut nama ilmuwan Denmark Niels Bohr, sebagai penghormatan kepada Bohr tang telah membuat model tentang struktur kulit elektron atom.
Bohrium pertama kali diproduksi dengan menembakkan atom Krom ke atom Bismut dalam akselerator partikel (mesin di mana atom dihancurkan bersama-sama).
Atom logam ini tidak stabil, setengah dari sampel atom Bohrium pecah dalam 61 detik. Akibatnya, Bohrium tidak dipahami dengan baik.
4. Hassium (Hs), nomor atom 108
Para ilmuwan mengira bahwa Hassium adalah logam, tetapi mereka belum mampu menghasilkan cukup atom untuk mempelajarinya secara detail.
Hassium sangat radioaktif, dan sebagian besar atomnya pecah dalam beberapa detik.
Hassium dinamakan menurut nama menurut negara bagian Hesse di Jerman, lokasi Pusat Penelitian Ion Berat (Centre for Heavy Ion Research, lihat foto judul), di mana Hassium pertama kali dibuat secara artifisial oleh tim yang dipimpin oleh fisikawan Jerman Peter Armbruster.