Kiri: Sebuah kristal bismut yang menunjukkan struktur kristal anak tangga dan warna-warni iridesensi, yang dihasilkan oleh interferensi cahaya dalam film oksida pada permukaannya. Kanan: sebuah kubus 1 cm3 dari logam bismut yang tidak teroksidasi.Â
Iridesensi (Iridescence), juga dikenal sebagai goniokromisme (goniochromism), adalah fenomena permukaan tertentu yang tampak berubah warna secara bertahap seiring dengan perubahan sudut pandang atau sudut iluminasi.
Dulu, sewaktu berkuliah di Jurusan Farmasi FMIPA USU, ada sebuah senyawa Bismut yang populer di kalangan mahasiswa, yaitu Bismut subgallat (penjelasan lihat di bawah).
Pniktogen dari bahasa Yunani Kuno: "mencekik" dan -gen, "generator") adalah salah satu unsur kimia dalam golongan 15 dari tabel periodik. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan Nitrogen yang terdiri dari unsur-unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), Arsen (As), Antimon atau Stibium (Sb), Bismut (Bi), dan unsur kimia sintetik Moscovium (Mc).
Unsur Bismut bisa ditemukan secara alami, dan senyawa sulfida dan oksidanya membentuk bijih komersial yang penting. Kepatan unsur bebas Bismuth adalah 86% dibanding timbal.
Bismut adalah logam yang getas (brittle) dengan warna putih keperakan saat baru diproduksi, tetapi oksidasi pada permukaannya bisa memberikan semburat iridesensi.
Bismut adalah unsur diamagnetik paling alami dan memiliki nilai konduktivitas termal terendah di antara logam-logam.
Bismut telah lama dianggap sebagai unsur dengan massa atom tertinggi dengan hanya 1 satu isotop stabil, yaitu Bismut-209, tetapi pada 2003 para fisikawan di Prancis menemukan Bismut-209 radioaktif yang sangat lemah. Isotop Bismut-209 ini meluruh melalui peluruhan alfa dengan waktu paruh lebih dari 1 miliar kali perkiraan usia alam semesta. Karena waktu paruhnya yang sangat panjang inilah maka Bismut masih dianggap stabil. Jadi, sebenarnya Bismut sama sekali tidak memiliki isotop yang stabil.
Logam bismut telah dikenal sejak zaman kuno, meskipun sering dirancukan dengan timbal dan timah, yang memiliki beberapa sifat fisik yang sama.
Ada 2 pendapat mengenai asal-usul nama Bismut:
1. Bismut mungkin berasal dari kata Jerman weisse Masse atau Wismuth ("massa putih"), yang diterjemahkan pada pertengahan abad ke-16 ke dalam bahasa Latin Baru menjadi Bisemutum atau Bisemutium.
2. Atau, ada kemungkinan bahwa Bismuth berasal dari kata Yunani Psimythion, yang berarti "timbal putih."