Golongan 10 dari tabel periodik meliputi logam transisi Nikel, Paladium, Platinum, dan Darmstadtium. Karena tidak stabil, radioaktif dan memiliki nomor atom lebih tinggi dari Uranium, maka Darmstadtium juga termasuk unsur Transuranium.
Ketika pada 1751, ahli mineral Swedia Axel Cronstedt melarutkan Kupfernickel dalam asam, diperoleh larutan hijau mirip larutan tembaga dalam asam. Namun, jika besi ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung tembaga, maka tembaga akan mengendap dan jika besi ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung Nikel, pengendapan tidak terjadi. Cronstedt menyadari bahwa dalam larutan tersebut terdapat unsur yang tidak diketahui, dan berhasil mengekstraksi logam berwarna keputihan, yang dia disebut Kupfernickel, atau Nikel saja.
Sebelum 1775, ketika kimiawan Swedia Torbern Bergman, mengekstraksi sampel Nikel yang lebih murni, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Nikel adalah campuran dari beberapa logam yang sudah dikenal.
Nikel adalah salah satu logam yang paling berguna, dengan sejumlah penggunaan. Karena nikel murni tidak berkarat, nikel digunakan untuk melapisi benda agar terlihat seperti perak, trik yang masih digunakan untuk membuat benda ornamental yang murah.
Nikel juga dicampur dengan tembaga untuk membuat paduan yang disebut Cupronickel (bahasa Jerman: Kupfernickel, lihat di atas), yang digunakan sebagai pelapis pada baling-baling dan bagian logam lainnya dari kapal, karena paduan ini tidak menimbulkan korosi dalam air laut.
Paduan yang sama digunakan di sebagian besar koin berwarna perak. Yang paling terkenal adalah koin AS senilai 25 sen yang terbuat dari paduan Cupronickel yang terdiri dari 75 persen tembaga dan 25 persen Nikel yang sampai sekarang masih menggunakan nama "Nikel."
Uang AS senilai 50 sen juga terbuat dari paduan Cupronickel, tetapi dengan proporsi nikel yang lebih kecil (hanya 8,3 per sen).
Beberapa negara lain memiliki koin yang terbuat dari paduan Cupronickel juga, dan beberapa negara bahkan memiliki koin yang terbuat dari nikel yang hampir murni.
Paduan Cupronickel lainnya ditemukan, misalnya dalam sistem pengereman dan pendinginan kendaraan, lambung kapal dan baling-baling, dan kaki platform pengeboran minyak.
Penambahan seng ke dalam campuran tembaga dan Nikel menghasilkan paduan yang disebut Nikel perak, yang, terlepas dari namanya, tidak mengandung perak. Paduan tahan korosi ini digunakan untuk membuat ritsleting dan perhiasan murah. Paduan ini juga biasa digunakan untuk membuat instrumen musik, misalnya saksofon dan terompet, simbal, dan fret gitar yang biasanya berwarna perak nikel.