3. Bagaimana cara memasukkan hafalan pada no. 2 di atas ke dalam otak?
Kita ambil contoh terpendek: Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan.
Hafal frasa demi frasa, logika sambungan frasa, dan iramanya (seperti bernyanyi, yang dianjurkan oleh para pengamat lain, termasuk para Kompasianer, yang misalnya menyarankan belajar bahasa Inggris lewat lagu).
Lihat Gambar Judul:
Hukum kekekalan energi
  terus?
menyatakan bahwa
  bahwa apa? oh, karena ini tentang energi,
energi
  kenapa energinya?
tidak bisa
  tidak bisa apa? kaitkan dengan kekekalan,
diciptakan maupun dimusnahkan.
  Selesai.
4. Menggunakan jembatan ingatan.
Contoh:
Spektrum warna yang dipancarkan ketika cahaya putih dijatuhkan pada sebuah prisma:
me-ji-ku-hi-bi-ni-u: merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu.
Gelar Pangeran Diponegoro ketika diangkat menjadi sultan oleh para pengikutnya (di luar keraton), yang saya baca dari majalah Intisari tahun 1980-an:
SAHHCAM-SPKS: Sultan Abdul Hamid Heru Cokro Amirul Mukminin Sayidin Panatagama Khalifatullah Sanin.
5. Menghafal dalam 2 bahasa sekaligus, contoh: kata ganti dalam bahasa Jerman dan Indonesia. Jangan hafal satu per satu bahasa, karena akan menyulitkan Anda memaknainya kata per kata:
ich saya
du engkau
er dia laki-laki
sie dia perempuan
es ia hewan
wir kami/kita
ihr kalian
sie mereka
Sie Anda
6. Gunakan Metode Simak Johan Japardi: yang sudah sederhana disederhanakan lebih lanjut (lihat contoh no. 1 s/d 5). Bagaimana dengan yang rumit? Cari yang paling rumit, lalu sederhanakan, lihat artikel saya: Memaknai Kanji dengan Logika Bahasa Indonesia: Sebuah Sim-ak.
Saya sama sekali tidak sependapat dengan orang yang mengatakan bahwa menghafal tidak penting.
Selamat mempraktikkan tips menghafal apa saja dengan mudah ini.
Catatan:
Yang belum saya bagikan dalam artikel ini anggap saja masih "rahasia" saya.
Jonggol, 5 Juni 2021
Johan Japardi