Followers dan Following di Kompasiana.
Siapa Pelakunya?
Artikel saya: Hidden Kartinis, yang merupakan terjemahan saya dari versi bahasa Indonesianya, saya mulai dengan penjelasan kata "hidden" yang tidak jelas siapa pelakunya, dan ada pelaku atau tidak, tidak seperti kata dalam judul versi bahasa Indonesia: tersembunyi atau disembunyikan.
Ini karena bahasa Inggris tidak membedakan antara hidden yang tak berpelaku (tersembunyi) dan yang berpelaku (disembunyikan), yang dalam bahasa Inggris harus ditambah "by" dan menyebutkan pelakunya.
Itulah keunggulan Bahasa Indonesia, dengan atau tanpa menyebut siapa pelaku sebuah kata kerja, kita tahu bahwa pelakunya ada.
Akhiran -ee
Dalam artikel saya: Bah! Bah! Bah! Menamakan Makanan Saja Kok Takut?, saya menyebutkan bahwa nama bahan makanan hewani bahasa Inggris diderivasi dari bahasa Perancis dan mewarisi ketakutan (atau kepenakutan) orang Perancis tersebut. Bahasa Perancis yang saya maksudkan adalah bahasa Perancis Anglo-Norman.
Bahasa Perancis Anglo-Norman adalah bahasa Perancis yang dibawa ke Inggris oleh para penakluk pada 1066, yang kemudian disebarkan ke Wales, Skotlandia, dan Irlandia.
Bahasa ini menggunakan sebagian besar kosakata, tatabahasa, dan pengucapan bahasa Perancis, kemudian mulai mengembangkan karakteristiknya sendiri, dan akhirnya menjadi bahasa kedua pada generasi selanjutnya ketika bahasa Inggris Pertengahan muncul.
Ada hal yang menarik tentang fonem kembar -ee, kita sebut saja sebagai akhiran -ee. -ee berasal dari bahasa Perancis Anglo-Norman é atau ee, yang berasal dari bahasa Latin atus, sebuah akhiran partisip lampau (past participial ending).
Jika -ee dilihat sebagai akhiran yang ditambahkan pada sebuah kata kerja, ia mengubah kata kerja itu menjadi kata benda, dan jika -ee dilihat sebagai pengganti -er, ia membentuk sebuah kata benda baru dari kata benda.