Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbaktilah pada Orangtua Semasih Belum Telat

16 April 2021   01:30 Diperbarui: 30 April 2021   04:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diadaptasi dari: https://www.pngitem.com/middle/iTmooxo_elderly-cartoon-png-old-people-vector-png-transparent/

Orang biasa menganggap bahwa anak adalah anugerah ilahi terbesar, namun jika dipikirkan lebih jauh, anugerah terbesar manusia adalah orangtuanya. Tanpa orangtua tidak akan ada anak-anak. Anggapan bahwa anak adalah anugerah terbesar itu juga menunjukkan kebesaran dan kasih sayang orangtua.

Agama dan moralitas mana pun selalu mengajari kita untuk menghormati dan menyayangi orangtua, dan syukurlah kita tidak mengikuti budaya dimana orang bebas menyapa orangtuanya dengan nama, dan saya yakin sampai kapan pun itu tidak akan berubah.

Pentingnya hubungan lain antar sesama manusia berada di bawah orangtua: suami dengan isteri, sesama saudara, sesama sahabat, lalu hubungan lingkar lebih luar. Ini bisa dianalogikan dengan struktur atom, dengan sebuah nukleus yang berisi proton dan netron (kecuali nukleus atom Hidrogen yang hanya memiliki proton), dan nukleus ini dikelilingi oleh elektron yang mengorbit dalam kulit-kulit (lingkar-lingkar) dengan jumlah sesuai aturan tertentu (kulit K = 2 elektron, kulit L = 8 elektron, dst).

Prioritas penjagaan hubungan ini pun mengikuti urutan di atas, sehingga ada ungkapan: bukan sanak bukan saudara.... (dalam konteks jangan lebih mementingkan lingkar yang lebih luar). Ini hal yang wajar dan bukan diskriminasi.

Selarik pantun di bawah bisa dijadikan pegangan agar kita selalu mengingat anugerah terbesar yang disebutkan di atas, sebelum semuanya terlambat:
Pohon berhasrat rehat, tetapi angin tak mau reda;
Anak berhasrat bakti, tetapi orangtuanya telah tiada.

The tree desires repose, but the wind will not stop;
The son desires to serve, but his parents are already gone.

Jonggol, 16 April 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun