Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harvard vs Stanford: Si Eliot Sombong dan Si Stanford Rendah Hati

10 April 2021   01:15 Diperbarui: 27 April 2021   06:48 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul semula artikel ini adalah Memetik Hikmah dari Kesombongan si Eliot dan Kerendahan Hati si Stanford.

Siapakah si Eliot dan si Stanford ini? Keduanya adalah tokoh yang sangat terkenal di AS.

Orang-orang yang bernama belakang Eliot saja banyak yang terkenal, dan dua di antaranya adalah Thomas Stearns (T.S.) Eliot (1888-1965), seorang Inggris kelahiran Amerika, penyair, sekaligus essais, penerbit, penulis drama, pengritik sastra, dan editor.

thedailygardener.org
thedailygardener.org
Yang kedua, yang mau saya ulas, adalah Eliot yang lebih tua, yakni Charles William Eliot (1834-1926), yang biasa dipanggil Dr. Eliot (lihat artikel saya Rak 5 Kaki Dr. Eliot dan dalam artikel saya Reminisensi, Mengunjungi Universitas Harvard dan Memberikan Pembelajaran kepada Seorang Mahasiswi tentang Kearifan Indonesia. Eliot yang satu ini adalah seorang matematikawan dan kimiawan yang pernah menjabat sebagai rektor ke-21 dari Universitas Harvard selama 40 tahun (1869 - 1909), mungkin seorang rektor yang paling lama menjabat di dunia sepanjang sejarah. Eliotlah yang mengubah status Kolese Harvard menjadi Universitas Riset Harvard yang sekarang sudah menjadi salah sebuah Universitas Riset Liga Ivy Swasta yang amat bergengsi. Didirikan pada 1636 oleh John Harvard, Universitas Harvard merupakan lembaga pembelajaran tinggi tertua di AS.

findagrave.com
findagrave.com
Amasa Leland Stanford (1824-1893) adalah seorang industrialis dan politisi Amerika. Pada 1885, Leland dan istrinya Jane Stanford mendirikan Universitas Stanford, atau resminya Universitas Leland Stanford Junior, untuk mengenang putra mereka satu-satunya yang meninggal karena demam tifoid pada usia 15 tahun.

Lantas, apa keberlindanan antara si Eliot dengan si Stanford?

Berikut adalah cerita lisan yang saya dengar dari beberapa teman di AS (belum pernah saya cek daring apakah ada naskah ceritanya), tetapi masuk akal jika kita lihat gebrakan selanjutnya yang dilakukan oleh si Stanford yang terdokumentasi dengan baik.

Konon menurut cerita lisan tersebut, setelah meninggalnya Leland Stanford Jr. pada 1872, si Stanford dan istrinya pernah beberapa kali berusaha menemui si Eliot dengan tujuan untuk menyumbangkan uang dalam jumlah sangat besar untuk pengembangan Universitas Harvard lebih lanjut.

Mungkin karena penampilan mereka yang bersahaja dan karena si Eliot yang berasal dari keluarga kaya dan punya kedudukan bergengsi, si Eliot akhirnya menyambut mereka dengan sikap yang sangat memandang rendah. Bahkan, tanpa menanyakan berapa jumlah uang yang akan disumbangkan, si Eliot menyarankan agar mereka menyumbang untuk pengembangan salah sebuah Perpustakaan Jurusan di Universitas Harvard saja. Ini jelas adalah sebuah penghinaan, karena uang tersebut cukup untuk membangun satu universitas baru!

Sekarang, kembali ke cerita yang terdokumentasi dengan baik.

Stanford dan istrinya sudah hijrah dari Negara Bagian New York ke Negara Bagian California pada 1852, bahkan pernah menjabat sebagai Gubernur California yang ke-8, pada 1862-1863 (masa itu periode jabatan gubernur adalah 2 tahun). Banyak pencapaian lain si Stanford yang bisa ditelusuri melalui Google.

Pada 1855 (terkait perpustakaan), si Stanford membantu mengelola Asosiasi Perpustakaan Sacramento, yang kemudian menjadi Perpustakaan Umum Sacramento. Lebih 30 tahun setelah pindah ke California, atau belasan tahun setelah datang jauh-jauh dari California ke Massachusetts untuk menemui si Eliot, barulah si Stanford mendirikan Universitas Stanford yang pamornya sekarang tidak berada di bawah Universitas Harvard itu.

Tetaplah rendah hati dan jangan sombong, karena ada pepatah Hokkien bercampur bahasa Indonesia, “Sombong bo cilaka é ku” (“sombong tak lebih lama dari celaka”).

Jonggol, 10 April 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun