Judul semula artikel ini adalah Memetik Hikmah dari Kesombongan si Eliot dan Kerendahan Hati si Stanford.
Siapakah si Eliot dan si Stanford ini? Keduanya adalah tokoh yang sangat terkenal di AS.
Orang-orang yang bernama belakang Eliot saja banyak yang terkenal, dan dua di antaranya adalah Thomas Stearns (T.S.) Eliot (1888-1965), seorang Inggris kelahiran Amerika, penyair, sekaligus essais, penerbit, penulis drama, pengritik sastra, dan editor.
Lantas, apa keberlindanan antara si Eliot dengan si Stanford?
Berikut adalah cerita lisan yang saya dengar dari beberapa teman di AS (belum pernah saya cek daring apakah ada naskah ceritanya), tetapi masuk akal jika kita lihat gebrakan selanjutnya yang dilakukan oleh si Stanford yang terdokumentasi dengan baik.
Konon menurut cerita lisan tersebut, setelah meninggalnya Leland Stanford Jr. pada 1872, si Stanford dan istrinya pernah beberapa kali berusaha menemui si Eliot dengan tujuan untuk menyumbangkan uang dalam jumlah sangat besar untuk pengembangan Universitas Harvard lebih lanjut.
Mungkin karena penampilan mereka yang bersahaja dan karena si Eliot yang berasal dari keluarga kaya dan punya kedudukan bergengsi, si Eliot akhirnya menyambut mereka dengan sikap yang sangat memandang rendah. Bahkan, tanpa menanyakan berapa jumlah uang yang akan disumbangkan, si Eliot menyarankan agar mereka menyumbang untuk pengembangan salah sebuah Perpustakaan Jurusan di Universitas Harvard saja. Ini jelas adalah sebuah penghinaan, karena uang tersebut cukup untuk membangun satu universitas baru!
Sekarang, kembali ke cerita yang terdokumentasi dengan baik.
Stanford dan istrinya sudah hijrah dari Negara Bagian New York ke Negara Bagian California pada 1852, bahkan pernah menjabat sebagai Gubernur California yang ke-8, pada 1862-1863 (masa itu periode jabatan gubernur adalah 2 tahun). Banyak pencapaian lain si Stanford yang bisa ditelusuri melalui Google.
Pada 1855 (terkait perpustakaan), si Stanford membantu mengelola Asosiasi Perpustakaan Sacramento, yang kemudian menjadi Perpustakaan Umum Sacramento. Lebih 30 tahun setelah pindah ke California, atau belasan tahun setelah datang jauh-jauh dari California ke Massachusetts untuk menemui si Eliot, barulah si Stanford mendirikan Universitas Stanford yang pamornya sekarang tidak berada di bawah Universitas Harvard itu.
Tetaplah rendah hati dan jangan sombong, karena ada pepatah Hokkien bercampur bahasa Indonesia, “Sombong bo cilaka é ku” (“sombong tak lebih lama dari celaka”).
Jonggol, 10 April 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H