Kali ini saya akan memberikan tinjauan filosofis atas Video Bill Maher tentang situasi politik Internasional yang dilatarbelakangi persaingan dagang untuk berebut dominansi ekonomi dunia antara Amerika Serikat dan China.
Saya tidak pernah terlibat maupun mencampuri urusan politik, dan tidak punya kepentingan apapun dalam pertikaian pihak-pihak mana pun, dan dengan demikian saya imparsial dalam menyampaikan terjemahan video ini kepada para pembaca, dan saya juga menghimbau imparsialitas dari para pembaca.
Saya juga akan memberikan tanggapan atas video ini yang saya kaitkan dengan kerarifan kita sebagai bangsa Indonesia. Jadi semua pernyataan sebelum tanggapan saya adalah murni pendapat dari Bill Maher (bercetak miring).
Singkat cerita, jika Anda merasa tidak bisa memenuhi himbauan saya, sebaiknya Anda tidak meneruskan membaca.
Bagi yang bisa, inilah terjemahan bebas dari video tersebut:
Bill Maher memberi judul videonya: Kalah dengan China
Bill memulai dengan:
Anda Tidak akan Memenangi Pertarungan di Abad ke-21 jika Anda Bodoh. Orang Amerika adalah orang bodoh. Orang bodoh adalah pernyataan klasik dari Laurence Arabia: "Selama mereka tetap menjadi suku yang bertengkar dengan sesamanya, mereka adalah orang bodoh." Nah, orang Amerikalah orang bodohnya sekarang. Ada stereotipe dalam buku tentang orang China oleh Dr. Seuss, "China."
Lihat, kita semua tahu ada beberapa hal buruk yang mereka lakukan, antara lain mereka melanggar janji mereka tentang otonomi Hong Kong, mereka memasukkan orang Uighur ke dalam kamp dan menghukum dan memenjarakan mereka. Kita tidak mau seperti itu. Tapi sepertinya itu adalah perbandingan antara pemerintah otoriter yang memerintahkan semua orang apa yang harus dilakukan, dengan pemerintah representatif yang tidak bisa berbuat apa-apa sama sekali.
Dalam 2 generasi, China telah membangun 500 kota baru dari nol, memindahkan mayoritas dari penduduk mereka yang sangat banyak dari kemiskinan ke golongan menengah dan menguasai sebagian besar pasar 5G dan bahan farmasi, oh, dan mereka membeli Afrika.
Prakarsa jalur sutra baru mereka adalah proyek infrastruktur terbesar dalam sejarah yang membuat bukan hanya kontinen yang dilaluinya terbelit hutang, tetapi juga sebagian besar Asia, Eropa dan Timur Tengah sampai dengan orang-orang yang membangun jalan itu sendiri. Jika Anda bepergian ke mana saja di dunia sekarang ini, sebaiknya Anda menyediakan mata uang Yuan!